"Seni dan budaya adalah jembatan persahabatan antar bangsa. Seni dan budaya tidak mengenal batas teritorial negara, bersifat mempersatukan dan memberi kedamaian, karena menjadi selera global," kata Al Busyra Basnur, Duta Besar Indonesia untuk Ethiopia, Djibouti dan Uni Afrika pada Sabtu, 2 Oktober 2021.
Pernyataan disampaikan Dubes Al Busyra dalam forum webinar bertema "Melunasi Janji Merdeka, Pengabdian Generasi Z di Era Disrupsi" yang diselenggarakan Mahardika Muda, organisasi anak-anak muda kreatif Indonesia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Lebih lanjut, Dubes Al Busyra mengatakan bahwa pemerintah dan elemen-elemen non-pemerintah di Indonesia perlu meningkatkan promosi seni dan budaya Indonesia di luar negeri.
Selain itu, wilayah dan negara-negara penerima bea siswa seni dan budaya Indonesia perlu diperluas, terutama di benua Afrika. "Tentu saja menyesuaikan dengan pandemi Covid-19," kata Dubes Al Busyra.
Indonesia selama ini memberi beasiswa bidang seni dan budaya kepada mahasiswa internasional, di antaranya Beasiswa Darmasiswa RI dan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia.
"Namun yang lebih penting lagi adalah upaya bersama mendorong generasi muda Indonesia untuk meningkatkan kecintaan mereka terhadap seni dan budaya sendiri, sehingga seni dan budaya Indonesia terpelihara dan lestari," tambahnya.
"Jangan sampai terjadi, di saat kita mempromosikan seni dan budaya Indonesia ke luar negeri, generasi muda kita kurang perhatian terhadap seni dan budaya sendiri," kata Dubes Al Busyra.
Sementara itu, tokoh pers nasional, Hasril Chaniago yang juga berbicara pada forum tersebut, membahas tentang pentingnya nilai-nilai seni dan budaya Indonesia dilihat dari aspek sejarah dan penerapannya bagi generasi muda Indonesia.
"Indonesia memiliki seni dan budaya tinggi yang banyak dipelajari dan dicontoh oleh masyarakat di berbagai negara di dunia, baik di Eropa maupun Amerika," kata Hasril.
Baca: Perkaya Program Diplomasi Bahasa dan Seni Indonesia