Serangan pada Selasa malam, 1 Februari 2022 itu menargetkan tempat perlindungan, terowongan, gua, gudang amunisi, pangkalan dan kamp pelatihan yang dikelola Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Perlindungan Rakyat (YPG). Turki menilai mereka kelompok teroris yang harus dibasmi.
Baca: Bentrokan Milisi Kurdi Dengan Anggota Teroris ISIS
Pemantau perang Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia mengatakan serangan di Suriah menghantam pembangkit listrik yang dikelola Kurdi di dekat kota Al-Malikiyah di provinsi Hasakeh. Tempat ini merupakan lokasi pembobolan penjara oleh ISIS bulan lalu yang memicu bentrokan berhari-hari dan menewaskan ratusan orang.
"Setidaknya empat orang tewas dalam serangan yang menargetkan pembangkit listrik dekat Al-Malikiyah," kata Observatorium yang berbasis di Inggris, seperti dikutip AFP, Kamis, 3 Februari 2022.
YPG mengutuk serangan Turki terbaru ini. "Turki mencoba melanjutkan apa yang dimulai ISIS,” katanya di Twitter, menggunakan akronim yang berbeda untuk ISIS.
“Semua orang harus mengambil tindakan terhadap serangan ini sekarang," tegas YPG.
Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat (AS) merupakan tentara de facto pemerintah Kurdi. Mereka mengatakan empat pejuangnya tewas dalam serangan itu dan bersumpah akan membalas dendam terhadap Turki.
"Kemudian pada hari Rabu, terjadi pula penembakan di kota Al-Bab yang dikuasai Turki di Suriah utara menewaskan delapan orang, termasuk lima warga sipil," menurut Observatorium.
Pemantau perang tidak merinci siapa yang bertanggung jawab tetapi pasukan Kurdi dan pasukan rezim Suriah sama-sama dikerahkan di wilayah tersebut.
Di wilayah otonomi Kurdistan Irak utara, serangan Turki pada Selasa menghantam posisi PKK di wilayah Makhmur dan Sinjar, di mana pemboman menyebabkan "kerugian manusia dan material", kata pihak berwenang Kurdi, tanpa menyebutkan jumlah korban.
"Pesawar militer Turki membombardir enam posisi PKK di pegunungan Karjokh, yang menghadap ke sebuah kamp untuk pengungsi Kurdi dari Turki," sebut layanan kontra-terorisme Kurdi mengatakan dalam sebuah pernyataan.
Sebuah kelompok terkait PKK yang mengawasi pengelolaan kamp melaporkan “kematian dua kombatan dan puluhan luka-luka di antara warga kamp”.
Dalam sebuah pernyataan, pasukan keamanan Irak mengutuk serangan yang mereka sebut sebagai pelanggaran wilayah udara Irak.
Irak pun meminta Ankara “untuk mengakhiri pelanggaran ini,” dan mengatakan “Irak sepenuhnya siap untuk bekerja sama (dengan Ankara) untuk menstabilkan situasi di perbatasan.”
PKK telah melancarkan pemberontakan melawan negara Turki sejak 1984. Sementara YPG -,yang membentuk tulang punggung SDF yang memerangi ISIS di Suriah,– dipandang oleh Ankara sebagai cabang PKK di Suriah.
Washington sangat bergantung pada SDF untuk mengalahkan milian ISIS yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah dan negara tetangga Irak pada 2014. SDF mengatakan 40 pejuangnya serta lebih dari 70 penjaga penjara dan staf tewas dalam serangan ISIS selama seminggu di penjara Ghwayran, operasi Suriah terbesar kelompok itu sejak 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News