Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), CODECO telah membunuh ratusan warga sipil di Ituri dalam beberapa tahun terakhir, dan membuat ribuan lainnya melarikan diri dari rumah mereka masing-masing.
Serangkaian serangan terbaru CODECO juga diketahui ditujukan kepada beberapa kamp orang telantar.
"Saya mendengar suara tangisan saat berada di tempat tidur, dan selang beberapa waktu kemudian, suara tembakan senjata api. Saya melihat ada banyak orang menangis, dan saya sadar kami sedang diserang oleh CODECO," sebut Lokana Bale Lussa, seorang penghuni kamp di Ituri.
"Kami melihat ada lebih dari 60 korban tewas, dan banyak yang mengalami luka serius," sambungnya, dilansir dari voanews.
Charite Banza Bavi, presiden grup relawan untuk wilayah Bahema-Utara, menyebutkan bahwa jumlah korban tewas mencapai 63 orang.
Kamp Savo menanmpun sekitar 4.000 orang hingga Desember 2021, menurut data terbaru agensi keimigrasian PBB. Sebagian besar para milisi CODECO diketahui berasal dari komunitas petani Lendu, yang sudah sejak lama berkonflik dengan kelompok peternak Hema.
Baca: RD Kongo Vonis Mati 51 Orang atas Pembunuhan 2 Investigator PBB
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News