Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto: AFP

Turki Luluh Lantak, Partai Oposisi: Erdogan Tak Becus Hadapi Gempa

Medcom • 09 Februari 2023 15:47
Hatay: Ketua Partai Rakyat Republik (CHP) Kemal Kilicdaroglu, menyalahkan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan atas skala kehancuran yang diakibatkan gempa berkekuatan 7,8 magnitudo yang mengguncang Turki pada Senin lalu. Kerusakan parah terjadi di sekitar wilayah negara itu yang berbatasan dengan Suriah.
 
Dengan kerugian yang kian membesar, Pemerintah Turki di bawah Presiden Erdogan telah menerapkan tanggap darurat bencana dan menghubungi negara-negara lain untuk ikut memberikan bantuan dalam proses evakuasi korban yang masih tertimbun reruntuhan.
 
Namun, kemarahan tetap menyebar di Turki atas kegagalan yang dirasakan pemerintah untuk mengantisipasi gempa bumi dahsyat di beberapa wilayah yang sebelumnya sudah diperingatkan oleh para ahli lapangan.
 
Baca: Erdogan Akui Lamban Tanggapi Bencana saat Korban Tewas Tembus 15.000.

“Erdogan, yang telah menjabat sebagai pemimpin Turki selama dua dekade, dan penerus pemerintahan Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), tidak siap menghadapi gempa bumi selama 20 tahun,” kata Kilicdaroglu, seperti dikutip BNE Intellinews, Kamis 9 Februari 2023.

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


“Jika ada satu orang yang bertanggung jawab atas skala bencana ini, orang itu adalah Erdogan,” tambahnya.
 
Dalam kunjungan ke Hatay, salah satu daerah yang paling terkena dampak gempa bumi besar, Erdogan membalas bahwa tidak mungkin untuk bersiap menghadapi bencana sebesar itu.
 
"Ini adalah waktu untuk persatuan, solidaritas. Dalam periode seperti ini, saya tidak dapat membiarkan orang melakukan kampanye negatif untuk kepentingan politik," ucap Erdogan kepada wartawan di Hatay.
 
Saat melakukan kunjungan ke Kahramanmaras yang dilanda gempa, Erdogan mengakui ada kesulitan dengan tanggap bantuan bencana, tetapi saat ini situasi sudah terkendali dan pemerintah sedang menjalankan tugasnya.
 
Otoritas Manajemen Bencana dan Darurat Turki (AFAD) mendapat kecaman karena terlalu lambat. Namun, Erdogan menolak anggapan tersebut dengan mengatakan bahwa sejumlah pihak memprovokasi masyarakat jika mereka sama sekali tidak melihat pasukan keamanan di wilayah terdampak gempa. 
 
Diketahui hingga Kamis 9 Februari 2023, jumlah korban tewas di Turki akibat gempa mencapai 12.873. Di Suriah, pihak berwenang melaporkan sebanyak 3.162 orang sejauh ini dipastikan tewas.
 
BBC melaporkan dari pelabuhan Iskenderun di Turki selatan, penduduk setempat mengatakan bahwa tim evakuasi di negara bagian tersebut datang terlambat.
 
"Kenapa Anda tidak datang kemarin, kami masih mendengar suara-suara dari reruntuhan kemarin!" teriak seorang wanita kepada petugas penyelamat.
 
Sebelumnya, terjadi kemarahan beberapa pihak atas pendapatan dari "pajak gempa" yang dipungut oleh pemerintah Turki setelah terjadinya gempa berkekuatan Magnitudo 7,6 di Izmit, sebelah timur Istanbul, pada tahun 1999 yang menewaskan sekitar 18.000 orang. Pendapatan tersebut sebesar 88 miliar lira Turki (TRY).
 
Uang itu dialokasikan untuk pengeluaran untuk pencegahan bencana dan pengembangan layanan darurat. Namun, pemerintah tidak transparan terkait bagaimana uang itu dibelanjakan. (Jessica Gracia)
 

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
(FJR)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif