Kelompok bersenjata Uganda yang berbasis di DRC timur yang telah berjanji setia kepada grup teror Islamic State (ISIS) dan kerap melakukan serangan mematikan di desa-desa setempat.
Serangan itu menargetkan desa Mukondi yang sering terjadi aktivitas pemberontakan. Desa tersebut berada di bawah pemerintahan militer sejak 2021 sebagai upaya memulihkan ketertiban.
Gubernur provinsi Carly Nzanzu Kasivita mengatakan di Twitter sedikitnya 36 orang tewas dalam serangan yang dimulai pada Rabu malam.
Ketua kelompok masyarakat sipil setempat, Mumbere Limbadu Arsene, menyebutkan jumlah korban tewas sementara sebanyak 44 orang, termasuk perempuan, anak-anak dan orang tua. Banyak yang mengatakan, beberapa penduduk desa masih hilang.
Baca juga: Sekjen PBB 'Sangat Prihatin' atas Meningkatnya Kekerasan di Afrika
"Dari modus operandinya diperkirakan (serangan) ADF, karena tidak ada peluru yang ditembakkan," kata Arsene, dilansir dari Al Jazeera, Kamis, 9 Maret 2023.
ADF sering melancarkan serangan menggunakan parang dan kapak. Seorang juru bicara militer setempat, Antony Mwalushayi membenarkan telah terjadi serangan tetapi tidak memberikan jumlah korban tewas.
Kakuke Kilalo Emmanuel, warga desa terdekat Kalunguta mengatakan, dia pergi ke Mukondi kemarin, tetapi kembali setelah dia melihat orang-orang dalam keadaan panik saat serangan itu berlangsung.
"Banyak warga Kalunguta melarikan diri karena takut akan keselamatan mereka," pungkasnya.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News