Sekjen PBB Antonio Guterres hadir dalam KTT Keamanan dan Perdamaian di Addis Ababa, Ethiopia, 17 Februari 2023. (Amanuel Sileshi / AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres hadir dalam KTT Keamanan dan Perdamaian di Addis Ababa, Ethiopia, 17 Februari 2023. (Amanuel Sileshi / AFP)

Sekjen PBB 'Sangat Prihatin' atas Meningkatnya Kekerasan di Afrika

Willy Haryono • 18 Februari 2023 20:10
Addis Ababa: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengatakan pada Sabtu, 18 Februari 2023, bahwa Afrika membutuhkan "tindakan untuk perdamaian" dalam memerangi kekerasan yang terus meningkat. Aksi nyata juga diperlukan demi mempromosikan kebebasan demokratis di benua tersebut.
 
"Saya sangat prihatin dengan meningkatnya kekerasan oleh kelompok bersenjata di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) baru-baru ini, dan juga munculnya kelompok teroris di Sahel dan tempat lainnya," kata Guterres di awal KTT tahunan Uni Afrika (AU) di Addis Ababa.
 
Para pemimpin Afrika bertemu di ibu kota Ethiopia untuk mendorong gencatan senjata di Sahel, wilayah yang dilanda pemberontak, dan juga di RD Kongo timur di mana milisi M23 telah merebut sebagian wilayah dan memicu pertikaian diplomatik antara Kinshasa dan Rwanda, negara yang dituduh mendukung pemberontak.

Gelombang kudeta terjadi di negara-negara Sahel, tepatnya di Mali, Guinea, dan Burkina Faso sejak 2020. 
 
"Mekanisme perdamaian goyah," ungkap Guterres, seperti dikutip dari laman Malay Mail.
 
Kendati begitu, ia mendesak Uni Afrika untuk "terus berjuang demi perdamaian."
 
Sekjen PBB mengatakan bahwa Afrika menghadapi "ujian besar di hampir setiap front," seraya menambahkan bahwa benua itu menanggung beban dari berbagai krisis yang global, termasuk invasi Rusia ke Ukraina dan perubahan iklim.
 
"Ketidakadilan brutal dari perubahan iklim terlihat jelas dengan setiap peristiwa banjir, kekeringan, kelaparan, dan gelombang panas yang dialami di benua ini," sebut Guterres.
 
Baca juga:  PBB Ingatkan Potensi Bencana dari Mencairnya Gletser Afrika
 
Dalam pertemuan puncak berskala kecil pada Jumat kemarin, para pemimpin Komunitas Afrika Timur yang beranggotakan tujuh negara menyerukan semua kelompok bersenjata untuk mundur dari daerah pendudukan di RD Kongo timur pada akhir bulan depan.
 
Di hari yang sama, Guterres telah bertemu beberapa pemimpin Afrika termasuk Presiden Rwanda Paul Kagame. Keduanya membahas berbagai hal, terutama krisis di RD Kongo.
 
Mali, Burkina Faso, dan Guinea yang dikuasai junta -- yang telah diskors dari Uni Afrika -- tidak dapat berpartisipasi dalam KTT akhir pekan ini.
 
Tetapi diplomat dari ketiga negara berada di Addis Ababa untuk mendorong penerimaan negara mereka kembali.
 
"Saya mendukung seruan Anda untuk pemulihan pemerintahan sipil dan terpilih secara demokratis di Burkina Faso, Guinea, Mali, dan Sudan," tutur Guterres.
 
KTT dua hari di Addis Ababa, menyatukan 55 negara Afrika, juga bertujuan memulai kesepakatan perdagangan bebas yang selama ini cenderung goyah.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan