Kantor berita BBC sempat merekam kejadian mengenaskan saat seorang bayi dilemparkan dari sebuah bangunan di Durban yang terbakar, setelah deretan pertokoan di bawahnya dijarah massa.
Militer Afsel kini telah dikerahkan untuk membantu kepolisian yang sudah kewalahan menangani kerusuhan sejak pekan kemarin.
Dalam pernyataannya, dilansir dari laman BBC, Rabu, 14 Juli 2021, Kepolisian Afsel mengaku telah mengidentifikasi 12 tersangka provokator bentrokan. Sementara total mereka yang ditangkap sejauh ini telah mencapai 1.234 orang.
Presiden Cyril Ramaphosa menyebut bentrokan ini sebagai aksi kekerasan terburuk di Afsel sejak era 1990-an. Dalam bentrokan, berbagai toko dijarah dan dibakar, jalan raya diblokade, sejumlah bangunan dan kendaraan dirusak, dan sebagainya.
Baca: Presiden Afsel Kutuk Kerusuhan Politik yang Tewaskan 32 Orang
Jajaran menteri kabinet Ramaphosa mengingatkan jika penjarahan ini berlanjut, maka beberapa area berisiko kehabisan bahan pokok di tengah pandemi Covid-19. Namun sejauh ini pemerintah Afsel belum berniat mendeklarasikan status darurat.
Lebih dari 200 pertokoan di Afsel dijarah pada Senin petang. Deretan toko di Soweto, kampung halaman Nelson Mandela, bahkan dijarah sepenuhnya hingga tak ada yang tersisa. Deretan mesin ATM dibobol, restoran dirusak, toko minuman keras dan baju juga dijarah sepenuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News