Fatah, salah satu fraksi Palestina, mengonfirmasi kematian komandan Ashraf al-Armouchi beserta empat "rekannya" dalam sebuah "operasi keji."
Pernyataan itu mengecam "kejahatan keji dan pengecut" yang bertujuan merusak "keamanan dan stabilitas" di kamp-kamp Palestina di Lebanon.
Berbicara secara anonim, beberapa pejabat Palestina mengatakan bahwa pertempuran pecah di kamp Ein el-Hilweh setelah seorang pria bersenjata tak dikenal mencoba membunuh anggota sayap bersenjata Fatah, Mahmoud Khalil. Namun dalam aksi tersebut, justru rekan Khalil yang terkena tembakan dan tewas.
Dikutip dari laman Guardian, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) menyebutkan angka korban tewas berjumlah enam orang, sedangkan National News Agency milik pemerintah Lebanon melaporkan adanya dua anak-anak yang termasuk di antara korban luka.
Militer Lebanon mengatakan bahwa mortir telah menghantam barak militer di luar kamp dan melukai seorang tentara, yang kondisinya saat ini relatif stabil.
Kamp Ein el-Hilweh
Kamp pengungsian Ein el-Hilweh dikenal karena minimnya penegakan hukum, dan aksi kekerasan serta bentrokan kerap terjadi dari waktu ke waktu.PBB mengatakan sekitar 55.000 orang tinggal di kamp tersebut, yang didirikan pada 1948 untuk menampung warga Palestina yang terlantar akibat pasukan Israel dalam peristiwa yang disebut warga Palestina sebagai Nakba, atau Bencana.
Pada Minggu kemarin, sejumlah faksi bentrok dengan menggunakan senapan serbu dan peluncur granat serta granat tangan yang dilemparkan ke kamp. Ini terjadi bahkan ketika sejumlah ambulans meluncur melewati jalan-jalan sempit untuk membawa korban luka ke rumah sakit.
Pertempuran berhenti selama beberapa jam di pagi hari, meski media pemerintah mengatakan masih ada tembakan penembak jitu secara sporadis. Tapi pertempuran meletus lagi setelah pembunuhan jenderal Palestina dan pengawalnya.
Sejumlah warga di lingkungan Sidon dekat kamp melarikan diri dari rumah mereka saat peluru nyasar menghantam bangunan dan menghancurkan jendela serta etalase. Rumah Sakit Umum Sidon telah mengevakuasi staf dan pasiennya.
UNRWA mengatakan dua sekolahnya yang melayani sekitar 2.000 siswa rusak dalam pertempuran itu. Dikatakan bahwa pihaknya menangguhkan semua operasinya di Ein el-Hilweh.
Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, mengutuk bentrokan dan menyebut waktu terjadinya kerusuhan cenderung "mencurigakan dalam konteks situasi regional dan internasional saat ini."
Baca juga: Krisis Jenin dan Siklus Kekerasan Tanpa Akhir Israel-Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id