Iran dan Arab Saudi sepakat untuk membuka kembali perwakilan mereka. Foto: AFP
Iran dan Arab Saudi sepakat untuk membuka kembali perwakilan mereka. Foto: AFP

Arab Saudi-Iran Sepakat Buka Kembali Kedutaan

Fajar Nugraha • 07 April 2023 13:09
Beijing: Arab Saudi dan Iran setuju untuk membuka kembali kedutaan selama pembicaraan di Beijing, Tiongkok tentang dimulainya kembali hubungan diplomatik.
 
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Arab Saudi dan Iran bertemu di Beijing pada Kamis 6 April 2023 untuk membahas rincian penting dalam dimulainya kembali hubungan mereka menyusul kesepakatan penting yang dimediasi oleh Tiongkok bulan lalu.
 
“Dalam pertemuan tingkat tertinggi antara kedua belah pihak dalam lebih dari tujuh tahun, Hossein Amir-Abdollahian dari Iran dan Pangeran Arab Saudi Faisal bin Farhan Al Saud menandatangani perjanjian untuk membuka kembali kedutaan dan konsulat di negara masing-masing,” menurut Kementerian Luar Negeri Iran, seperti dikutip CNN, Jumat 7 April 2023.

Kedua belah pihak –,yang sebelumnya merupakan musuh bebuyutan yang memutuskan hubungan diplomatik pada 2016,– juga sepakat untuk mencari cara untuk memperluas kerja sama mereka, termasuk dimulainya kembali penerbangan, perjalanan bersama dari delegasi resmi dan sektor swasta, dan memfasilitasi visa.
 
“Kedua belah pihak menegaskan kesiapannya untuk menghilangkan semua hambatan yang dihadapi perluasan kerja sama kedua negara,” bunyi pernyataan tersebut.
 
Baca: Iran-Arab Saudi Janji Bawa Keamanan dan Stabilitas di Timur Tengah.

 
Kedutaan besar akan dibuka di Riyadh dan Teheran, sementara  konsulat berada di Jeddah dan Masyhad.
 
Menlu Iran Amir-Abdollahian mengatakan, pertemuan dengan timpalannya dari Saudi itu "positif" dalam sebuah pernyataan di Twitter.
 
“Diskusi difokuskan pada awal hubungan diplomatik resmi antara kedua negara. Menekankan stabilitas, keamanan yang stabil, dan pembangunan kawasan," katanya.
 
Pertemuan tersebut merupakan pertemuan pejabat tingkat tertinggi dari Iran dan Arab Saudi dalam lebih dari tujuh tahun dan terjadi setelah kedua belah pihak sepakat untuk membangun kembali hubungan diplomatik setelah pembicaraan di Beijing pada Maret.
 
Video yang dirilis oleh media pemerintah Saudi pada Kamis menunjukkan kedua menteri bergandengan tangan saat berfoto, didorong oleh Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang yang berdiri di tengah.
 
Dimulainya kembali hubungan antara kedua negara secara luas dipandang sebagai kemenangan diplomatik bagi Tiongkok di wilayah Teluk yang telah lama dianggap sebagai bagian dari wilayah pengaruh AS.
 
Direktur Komisi Komite Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyebut perjanjian itu sebagai "kemenangan untuk dialog dan kemenangan untuk perdamaian.”
 
“Ini merupakan sebagai bagian dari peran konstruktif Tiongkok dalam memfasilitasi penyelesaian yang tepat dari isu-isu hot-spot di seluruh dunia," menurut sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada bulan Maret ketika kesepakatan itu diumumkan.
 
Pada Kamis, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan, Beijing akan terus bekerja untuk meningkatkan hubungan antara Arab Saudi dan Iran.
 
“Tiongkok siap untuk terus berperan aktif dalam mediasi, mendukung kedua belah pihak dalam meningkatkan hubungan mereka, mewujudkan persahabatan bertetangga yang baik dan menyumbangkan kebijaksanaan dan kekuatan Tiongkok untuk keamanan, stabilitas, dan pembangunan kawasan Timur Tengah,” kata Mao.
 
Riyadh memutuskan hubungan dengan Teheran pada 2016 setelah pengunjuk rasa Iran menyerbu Kedutaan Arab Saudi di ibu kota Iran menyusul eksekusi seorang ulama Syiah di Arab Saudi. Sejak itu, mereka telah melakukan perang proksi yang telah melibatkan sejumlah negara tetangga, membawa kawasan itu semakin dekat dengan konflik.
 
Kedua negara juga mendukung sisi berlawanan dari perang saudara di Yaman, yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
 
Arab Saudi, bagaimanapun, telah terlibat dalam pembicaraan langsung dengan gerakan Houthi yang berpihak pada Iran, dan gencatan senjata tidak resmi tampaknya akan berlaku.
 
Pernyataan yang dirilis Kamis sore tidak menyebutkan konflik itu, tetapi termasuk janji untuk “memperluas kerja sama mereka di bidang apa pun yang dapat menjamin keamanan dan stabilitas kawasan serta mewujudkan kepentingan bangsa dan negaranya.”
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan