Namun pemimpin Israel menegaskan kembali penolakan negaranya terhadap gencatan senjata tanpa adanya pembebasan semua orang yang disandera Hamas di Gaza.
Netanyahu melontarkan komentar tersebut dalam sebuah wawancara televisi Amerika Serikat (AS), di mana dirinya ditanya mengenai siapa yang harus memerintah Gaza setelah pertempuran usai.
"Saya pikir Israel, untuk jangka waktu yang tidak terbatas, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan karena kita telah melihat apa yang terjadi jika kita tidak memiliki tanggung jawab keamanan tersebut," kata Netanyahu kepada ABC News, Senin, 6 November 2023.
Tidak Ada Gencatan Senjata
Israel melancarkan serangan udara dan darat terhadap Hamas setelah kelompok tersebut melancarkan operasi kilat mematikan di Israel selatan bulan lalu, yang menewaskan 1.400 orang dan menyandera 240 lainnya. Pengeboman Israel sebagai langkah balasan telah menewaskan setidaknya 10.000 orang di Gaza, menurut otoritas kesehatan di daerah kantong tersebut.Baik Israel maupun Hamas menolak tekanan internasional yang semakin besar untuk melakukan gencatan senjata. Israel mengatakan Hamas harus membebaskan para sandera terlebih dahulu; sedangkan Hamas tidak akan melepaskan mereka jika Gaza terus diserang.
Ketika ditanya apakah bersedia menerima jeda kemanusiaan di Gaza, Netanyahu berkata: "Ya, tidak akan ada gencatan senjata, tidak ada gencatan senjata umum di Gaza tanpa pembebasan sandera kami."
Dia menambahkan: "Sejauh jeda taktis – satu jam di sini, atau satu jam di sana – kita sudah pernah mengalaminya sebelumnya. Saya kira kita akan memeriksa keadaannya, agar barang-barang, bantuan kemanusiaan, bisa masuk, atau sandera kita, sandera individu, juga bisa pergi."
Baca juga: PM Israel: Tak Ada Gencatan Senjata Sampai Semua Sandera Dibebaskan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News