Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menuntut agar lebih dari 240 sandera yang ditangkap Hamas dalam serangan 7 Oktober lalu dibebaskan dan dikembalikan.
"Tidak akan ada gencatan senjata tanpa kembalinya para sandera. Hal ini harus dihilangkan sepenuhnya dari leksikon," kata Netanyahu kepada jajaran kru di pangkalan angkatan udara Ramon di Israel selatan, menegaskan kembali posisi lama pemerintah.
"Kami mengatakan ini kepada teman-teman kami dan musuh-musuh kami. Kami akan terus melanjutkannya sampai kami mengalahkan mereka. Kami tidak punya alternatif lain," sambungnya, mengutip dari laman Channel News Asia, Senin, 6 November 2023.
Militer Israel telah menggunakan kombinasi pasukan darat, bersama kekuatan udara dan angkatan laut untuk menggempur Gaza. Belakangan, Israel memperdalam serangannya ke jalur pantai yang sempit, dengan tujuan menghancurkan infrastruktur Hamas dan membunuh para pemimpin senior serta sistem komando dan kendalinya.
Pasukan Israel telah menembus jauh ke dalam Gaza, mengelilingi Kota Gaza dan terlibat dalam pertempuran jarak dekat di perkotaan dengan pejuang Hamas, yang akan membuat pemutusan kontak untuk memungkinkan penghentian sementara permusuhan menjadi berisiko dan tidak pasti, kata sumber militer Israel.
Tanpa Tekanan Waktu
"Mereka tidak bekerja dengan waktu di tangan mereka, dan perintahnya adalah melakukan pekerjaan secara profesional, selangkah demi selangkah untuk menghindari jatuhnya korban meski tidak ada yang gratis," ucap Itamar Yaar, mantan wakil kepala Dewan Keamanan Nasional Israel, kepada Reuters.Yaar, yang sekarang menjadi manajer kelompok Komandan Keamanan Israel yang terdiri dari mantan pejabat senior pertahanan, mengatakan bahwa saat ini militer tidak menghadapi tekanan waktu yang sama seperti dalam operasi sebelumnya di Gaza.
"Pesan yang didapat para komandan dari komandan yang lebih tinggi adalah untuk melakukan pekerjaan itu, dan kami tidak terburu-buru," jelasnya.
Yaar menambahkan bahwa jika Israel mencapai tujuannya, operasi saat ini akan selesai dalam tiga hingga empat minggu.
"Ini akan sangat berkaitan dengan jumlah korban dan kejadian yang tidak terduga," pungkas Yaar.
Baca juga: Netanyahu Skors Menteri Israel yang Singgung Jatuhkan Bom Nuklir di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News