Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Sekjen PBB Stephane Dujarric mengatakan, serangan Israel merupakan satu-satunya pengingat yang tragis dan mengerikan akan harga yang harus dibayar oleh warga sipil di Gaza.
Sementara itu, Dujarric mengatakan sekolah yang digunakan sebagai tempat penampungan itu berusaha memberikan layanan penting kepada warga sipil.
Baca: Tak Ada Peringatan, Israel Serang Sekolah Milik PBB di Gaza. |
Hari Kamis kemarin, setidaknya 39 pengungsi Palestina tewas dalam serangan udara Israel di sebuah sekolah yang menampung ribuan pengungsi, kamp pengungsi Nuseirat, Gaza tengah.
“Tentu saja, dia mengutuknya,” kata Dujarric saat ditanya apakah Guterres mengutuk hal tersebut, dikutip dari Anadolu, Jumat, 7 Juni 2024.
Mengingat tidak ada layanan pendidikan yang tersedia di Gaza, Dujarric mengatakan 300.000 anak yang menerima pendidikan dari UNRWA tidak dapat mengakses pendidikan sehingga sekolah-sekolah diubah menjadi tempat penampungan.
“Tidak ada tempat yang aman,” jelas jubir PBB, mengacu pada Jalur Gaza yang telah menjadi sasaran serangan tanpa henti oleh pasukan Israel sejak 7 Oktober 2023.
Serangan tersebut telah menewaskan lebih dari 36.600 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak.
“Anda dapat mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dan Anda dapat melaporkannya. Anda dapat melaporkan apa yang saya katakan dan membuat analisis Anda sendiri. Apa yang dapat saya sampaikan kepada Anda adalah sejumlah besar warga sipil terbunuh, sejumlah anak-anak juga terbunuh,” jelas Dujarric yang mengklaim Israel bahwa anggota Hamas hadir di sekolah tersebut.
Ia juga mengatakan Sekjen Guterres tidak memiliki kebiasaan menarik garis merah untuk krisis Gaza dan menginginkan konflik tersebut berakhir.
“Dalam konflik ini, seperti dalam banyak konflik lainnya, Sekretaris Jenderal bukanlah pihak yang bertanggung jawab,” jelas Dujarric seraya menambahkan PBB telah berulang kali menyerukan gencatan senjata, akses kemanusiaan, dan pembebasan sandera. (Theresia Vania Somawidjaja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News