Melansir dari CNN, Senin, 25 Maret 2024, PRCS mengatakan pada hari Minggu bahwa Rumah Sakit Al-Amal dan Rumah Sakit Nasser di Gaza selatan telah dikepung Israel.
"Semua tim kami berada dalam bahaya ekstrim saat ini dan tidak dapat bergerak sama sekali. Mereka juga tidak dapat menguburkan jenazah rekan kami Amir Abu Aisha di dalam halaman rumah sakit," ujar PRCS.
CNN telah menghubungi otoritas rumah sakit untuk mendapatkan rincian lebih lanjut, dan juga kepada Pasukan Pertahanan Israel (IDF) untuk mendapatkan tanggapan. Kedua rumah sakit tersebut dikepung pasukan Israel untuk waktu yang lama pada awal tahun ini.
Militer Israel saat ini masih beroperasi di rumah sakit Al-Shifa, rumah sakit terbesar di Gaza, setelah mengepung dan menggerebek pada awal pekan.
Pasukan IDF "menangkap sekitar 480 teroris terafilasi Hamas dan organisasi teroris Jihad Islam, dan telah menempatkan senjata dan infrastruktur teroris di rumah sakit," lapor IDF dalam pembaruannya pada hari Minggu.
IDF juga mengumumkan bahwa satu tentara tewas dalam pertempuran di Gaza utara, sehingga jumlah korban tewas di antara tentara sejak operasi darat dimulai adalah 252 orang.
Setidaknya 32.226 orang di Gaza telah tewas sejak serangan 7 Oktober, dan hampir 75.000 orang terluka, kata Kementerian Kesehatan Gaza. Sementara angka kematian akibat serangan Hamas ke Israel berkisar 1.200.
Baca juga: Militer Israel Sengaja Jadikan Rumah Sakit Al-Shifa sebagai Target
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News