Festival ini kerap dirayakan dengan orang-orang Yahudi mengenakan kostum serta pakaian dan topeng warna-warni. Salah seorang Yahudi terlihat mabuk dan mengacungkan botol anggur di luar salah satu gerbang masjid.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Yordania, Daifallah Al-Fayez mengatakan bahwa polisi Israel mengizinkan ratusan kelompok radikal masuk ke Masjid Al-Aqsa tanpa koordinasi dengan pejabat Wakaf Yordania.
Al-Fayez menyebut tindakan tersebut sebagai 'pelanggaran berat' dari status quo sejarah dan pelanggaran hukum internasional serta komitmen yang dibuat Israel. Ia menekankan bahwa Wakaf Yerusalem adalah satu-satunya pihak legal yang bertanggung jawab atas pengelolaan masjid, termasuk memutuskan siapa yang boleh masuk.
"Israel harus menghormati status quo dan otoritas wakaf yang bermarkas di Yerusalem," katanya, dilansir dari Arab News, Senin, 1 Maret 2021.
Tindakan Israel dilakukan pada saat media negara mengklaim bahwa Menteri Pertahanan Israel Jenderal Benny Gantz mengadakan pertemuan tanpa pemberitahuan dengan raja Yordania pada Jumat lalu. Yordania belum mengomentari masalah ini dan media Yordania relatif diam, kecuali untuk beberapa platform yang menerbitkan ulang laporan media Israel.
Gantz, pemimpin partai Biru dan Putih, dilaporkan sebelumnya mengatakan kepada anggota partainya bahwa dia sedang melakukan pertemuan rahasia dengan pejabat tinggi Yordania. Gantz secara terbuka mengkritik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu karena gagal meningkatkan hubungan dengan Yordania.
“Saya kira hubungan kami dengan Yordania bisa 1.000 kali lebih baik. Sayangnya, Netanyahu adalah sosok yang tidak diinginkan di Yordania, dan kehadirannya merugikan hubungan kedua negara, ”kata Gantz.
Baca juga: Menhan Israel Dikabarkan Diam-Diam Bertemu Raja Yordania
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News