Melansir dari Anadolu Agency pada Sabtu, 3 Agustus 2024, Sabri dibebaskan beberapa jam setelah ditahan. Setelah itu, Israel memerintahkan agar Sabri dideportasi dari kompleks Al-Aqsa.
Pengacara Sabri, Khaled Zabarka, mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa otoritas Israel telah memerintahkan deportasi kliennya dari Masjid Al-Aqsa hingga 8 Agustus, dengan kemungkinan diperpanjang selama enam bulan.
Ismail Haniyeh dibunuh pada Rabu lalu di Teheran, ibu kota Iran. Hamas dan Iran menyalahkan Israel atas pembunuhan tersebut, namun Tel Aviv belum mengonfirmasi atau membantah tuduhan tersebut.
Imam Masjid Al-Aqsa
Salah satu kerabat Sabri mengatakan kepada Anadolu Agency bahwa polisi Israel menyerbu rumahnya di Yerusalem Timur kemudian menangkapnya.Setelah salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Sabri memimpin salat jenazah secara in absentia untuk Haniyeh. "Warga Yerusalem dan sekitarnya dari mimbar Masjid Al-Aqsa berduka cita atas wafatnya Ismail Haniyeh," kata Sabri saat berkhotbah.
Imam berusia 85 tahun itu sebelumnya telah ditahan pasukan Israel dan dilarang memasuki Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur selama berbulan-bulan.
Sabri adalah pengkritik keras pendudukan Israel selama puluhan tahun di wilayah Palestina. Sebelumnya, ia menjabat sebagai mufti Yerusalem dan wilayah Palestina dari tahun 1994 hingga 2006.
Baca juga: Jenazah Ismail Haniyeh Dikubur di Pemakaman Kerajaan Qatar
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News