Anggota UNRWA di Nuseirat, Gaza Tengah, 11 September 2024. (Eyad Baba/AFP)
Anggota UNRWA di Nuseirat, Gaza Tengah, 11 September 2024. (Eyad Baba/AFP)

Israel Serang Sekolah PBB di Gaza untuk Kelima Kalinya, 18 Orang Diduga Tewas

Riza Aslam Khaeron • 12 September 2024 12:11
Gaza: Israel telah menyerang fasilitas sekolah badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) yang telah dijadikan tempat pengungsian di Jalur Gaza pada Rabu, 11 September 2024. UNRWA menyatakan bahwa ini merupakan kali kelima Israel menyerang sekolah tersebut.
 
"Sekolah ini telah diserang untuk kelima kalinya, ini adalah rumah bagi 12 ribu orang yang terlantar, kebanyakan anak-anak dan wanita," tulis UNRWA di platform media sosial X, 12 September.
 
Berdasarkan pernyataan Al-Jazeera, sekolah tersebut diserang ketika "orang-orang sedang mengantri untuk makanan" dan terdapat "kerusakan yang sangat parah, dengan reruntuhan dan puing-puing yang menutupi seluruh area." Berdasarkan informasi dari Al-Jazeera, setidaknya 18 orang tewas.

Sekitar 12 jam sebelum berita ini disusun, Hamas mengumumkan melalui Telegram bahwa terdapat 14 korban jiwa dalam serangan tersebut. Hamas mengecam keras serangan tersebut.
 
"Pasukan penjajah Zionis terus melakukan pembunuhan massal yang mengerikan terhadap rakyat Palestina yang tidak dilindungi di Jalur Gaza, dengan serangan udara siang ini di Al-Jouni, sekolah UNRWA," tulis Hamas di Telegram.
 
Dari 18 korban yang diduga tewas, UNRWA menyatakan bahwa enam di antaranya adalah pekerja PBB. Sekretaris Jenderal PBB mengecam keras serangan tersebut.
 
"Apa yang terjadi di Gaza sangat tidak bisa diterima — pelanggaran terhadap hukum kemanusiaan ini harus dihentikan sekarang," tulis Sekjen PBB Antonio Guterres di X, 12 September.
 
Namun, duta besar Israel untuk PBB menyerang balik kecaman Sekjen PBB dan meminta Guterres untuk menginvestigasi latar belakang enam pekerja yang meninggal, yang dilabeli oleh duta besar tersebut sebagai "teroris."
 
"Yang 'tidak bisa diterima' di sini adalah kenyataan bahwa Anda tidak bisa melihat situasi sebenarnya dan terus membelokkannya. Tidak bisa diterima bahwa PBB terus mengecam Israel atas perang adilnya melawan teroris, sementara Hamas terus menggunakan wanita dan anak-anak sebagai perisai manusia," ujar Danny Danon, Duta Besar Israel untuk PBB, 12 September 2024, di X.
 
Hubungan antara UNRWA dan Israel mengalami ketegangan sejak hampir empat bulan lalu. Israel menuduh UNRWA membantu Hamas, dan pada bulan Mei menyetujui rancangan undang-undang yang mengecap UNRWA sebagai "organisasi terorisme," tindakan yang mengundang kecaman dari banyak pihak, termasuk Indonesia.
 
Belum ada pernyataan resmi dari Pasukan Keamanan Israel (IDF) terkait serangan tersebut ketika berita ini disusun. Namun, 12 jam yang lalu, ketika berita ini disusun, IDF mengumumkan di X bahwa mereka telah membunuh dua orang terduga pelaku serangan 7 Oktober 2023 melalui serangan udara.
 
Dua terduga tersebut adalah Abdallah Abu Reala dari batalion Hamas Shati dan Ayman Khaled Ahmed Abu Allahyani. Namun, pembunuhan mereka tidak dipastikan terkait dengan serangan di sekolah UNRWA, karena salah satu dari mereka diumumkan "tewas di Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza," berdasarkan pernyataan IDF.
 
Baca Juga:
Palestina Duduk di Antara Negara Anggota di Majelis Umum PBB
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WAN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan