Pasukan Israel beraktivitas di wilayah Tulkarem, Tepi Barat, 10 April 2022. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)
Pasukan Israel beraktivitas di wilayah Tulkarem, Tepi Barat, 10 April 2022. (JAAFAR ASHTIYEH / AFP)

Seorang Perempuan Palestina Tak Bersenjata Ditembak Mati Pasukan Israel

Willy Haryono • 10 April 2022 18:43
Husan: Seorang perempuan Palestina ditembak mati pasukan Israel di kota Husan, Tepi Barat pada Minggu pagi, 10 April 2022. Militer Israel mengatakan perempuan itu mendekati sekelompok prajurit Israel "dalam gerak-gerik yang mencurigakan."
 
Militer Israel menolak berkomentar mengenai apakah perempuan itu membawa senjata atau tidak. Namun, seorang pejabat mengonfirmasi kepada media The Times of Israel (TOI) bahwa tidak ada senjata apa pun yang ditemukan di tubuh perempuan tersebut.
 
Ketiadaan senjata mengindikasikan bahwa perempuan itu bisa saja memang sengaja melakukan bunuh diri dengan cara ditembak polisi (suicide by cop).

"Pasukan Israel menembak seorang perempuan dalam prosedur penangkapan tersangka, yang juga meliputi melepaskan tembakan ke udara. Karena perempuan itu tidak berhenti, prajurit menembak bagian bawah tubuhnya," ujar keterangan Pasukan Pertahanan Israel atau IDF dalam situs TOI.
 
Beberapa tentara Israel sempat memberikan pertolongan pertama kepada perempuan itu, yang diidentifikasi bernama Ghada Ibrahim Ali al-Sabiteen. Korban sempat dilarikan oleh tim medis Palestina ke rumah sakit Beit Jala. Setelah sempat dirawat, ia dinyatakan meninggal dunia.
 
Ketegangan meningkat antara masyarakat Palestina dan pasukan Israel dalam beberapa pekan terakhir. Ketegangan ini dipicu serangkaian serangan yang telah menewaskan 13 warga Israel beberapa hari lalu.
 
Baca:  Seorang Pria Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Tepi Barat
 
Taha Hamamra, seorang anggota dewan lokal kota Husan, mengatakan kepada TOI bahwa Sabiteen ditembak di sebuah pos militer. "(Para prajurit) memintanya untuk berhenti, tapi dia terus berjalan, dan akhirnya penembakan pun terjadi," sebut Hamamra.
 
Ia mengatakan Sabiteen adalah seorang janda dan ibu dari enam orang anak. Sabiteen pernah tinggal di Yordania selama beberapa tahun, sebelum akhirnya pulang ke Tepi Barat usai kematian suaminya.
 
Otoritas Israel mengaku pernah menghadapi kasus serupa di masa lalu, di mana beberapa warga Palestina -- paling sering adalah wanita -- melakukan tindakan mencurigakan dengan harapan dapat ditembak mati aparat keamanan.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan