Asap hitam mengepul di saat para pedemo membakar ban dan mobil di sekitar lokasi. Seorang demonstran juga terlihat menabrak gerbang gedung parlemen di Tobruk dengan menggunakan alat berat.
Dilansir dari laman The Guardian, Sabtu, 2 Juli 2022, para pedemo lainnya membakar beberapa bagian gedung parlemen, dan ada juga yang merusak dindingnya dengan menggunakan alat-alat konstruksi.
Gedung parlemen di Tobruk relatif sepi saat kejadian, karena Jumat merupakan bagian dari akhir pekan di Libya.
Dewan Perwakilan Rakyat Libya berada di Tobruk, berlokasi sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Tripoli, sejak 2014. Sementara badan legislatif lainnya, secara formal disebut Dewan Tinggi Negara, berbasis di Tripoli.
Libya, yang dilanda temperatur tinggi di tengah musim panas, mengalami pemadaman listrik selama berhari-hari. Kondisi ini diperburuk blokade beberapa fasilitas minyak utama di tengah terjadinya ketegangan antar faksi politik.
"Kami ingin listrik di rumah kami kembali mengalir," teriak para demonstran, beberapa membawa bendera hijau yang melambangkan rezim Moamer Gaddafi.
Parlemen Libya mengecam aksi perusakan dan pembakaran yang dilakukan demonstran di Tobruk, melabelinya sebagai vandalisme.
Sementara itu, perdana menteri interim Libya, Abdulhamid Dbeibah, menyuarakan dukungan atas keluhan para demonstran via Twitter.
Baca: Sejarah Konflik Libya, Perlawanan Rakyat atas Pimpinan Otoriter
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News