Ramallah: Presiden Palestina Mahmoud Abbas menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membatalkan pemilu. Ini dilontarkan ketika badan keamanan Israel Shin Bet mendesak pemilu dibatalkan jika Hamas ikut serta.
Sebelumnya Kepala Badan Keamanan Israel Shin Bet, Nadav Argaman, baru-baru ini mendesak Mahmoud Abbas untuk membatalkan pemilihan parlemen Palestina Mei mendatang jika Hamas ikut serta.
“Saya tidak bekerja untuk Anda, saya akan memutuskan apakah akan ada pemilihan dan dengan siapa. Anda yang membangun Hamas, bukan saya,” kata Abbas kepada Nadav Argaman saat keduanya bertemu, seperti dikutip Times of Israel, Kamis 1 April 2021.
Menurut laporan tersebut, keduanya juga membahas penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) ke Israel dan Palestina atas dugaan kejahatan perang
"Tolong, sejauh yang saya ketahui, Anda dan saya duduk bersama di sel penjara yang sama," tegas Abbas.
Bulan lalu ICC mengumumkan akan menyelidiki kemungkinan kejahatan perang yang dilakukan oleh Israel dan Palestina menyusul permintaan Palestina. Palestina bergabung dengan pengadilan pada 2015 setelah diberikan status pengamat nonanggota di Majelis Umum PBB.
Kantor Berita Kan sebelumnya melaporkan bahwa pertemuan antara Abbas dan Argaman telah terjadi "dalam beberapa pekan terakhir" di Ramallah, pusat pemerintahan PA. Tetapi pengungkapan pada Rabu memberikan rincian lebih lanjut.
Abbas mengeluarkan dekrit pada Januari yang memerintahkan pemilihan nasional Palestina pertama dalam lebih dari 14 tahun. Pemilu terakhir, yang diadakan pada tahun 2006, menghasilkan mayoritas parlemen untuk Hamas.
Kemenangan Hamas menyebabkan perebutan kekuasaan selama satu setengah tahun, yang berakhir pada 2007 dengan pembentukan dua pemerintah Palestina yang bersaing: Hamas di Gaza dan Otoritas Palestina yang didominasi Fatah di Tepi Barat.
FOLLOW US
Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan