Jemaah haji bergerak dari Muzdalifah kembali ke Mina, mulai dari tengah malam pada Senin.
“Bus-bus ini akan membawa mereka ke kemah mereka di Mina, dari mana mereka bisa pindah ke daerah Jamarat. Di sana, mereka akan menggunakan tiga lantai pembangunan Jamarat untuk melempar batu. Kami telah membagi para jemah menjadi kelompok-kelompok dengan kode warna. Setiap kelompok akan melempar (batu ke) pilar dari lantai yang telah ditentukan dan dari tempat tertentu untuk menghindari penumpukan jamaah,” tegasnya.
Mashat memuji para jemaah karena mematuhi peraturan dan mengikuti instruksi tentang pemakaian masker dan jarak sosial.

Jemaah ketika melakukan ritual di Arafah. Foto: AFP
Sheikh Bandar Baleela, imam Salat Zuhur di Masjid Namirah, memfokuskan khotbah Arafah-nya untuk mendesak umat Islam untuk berbuat baik kepada semua makhluk, termasuk hewan dan benda mati. Baleela menambahkan bahwa Raja Salman dan Putra Mahkota Mohammed bin Salman sangat ingin membuat musim haji ini aman dan tenteram.
Shahid Nazir Gill, seorang peziarah Kanada yang tinggal dan bekerja di Yanbu mengatakan, keramahan dan dukungan yang ditawarkan sangat luar biasa.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Arab Saudi atas semua yang telah mereka lakukan untuk kami. Upaya mereka, terutama selama pandemi, sangat dihargai,” kata Gill kepada Arab News.
Rasha Musbah, seorang instruktur mengemudi Mesir di Universitas Putri Nourah bin Abdulrahman di Riyadh, mengatakan dia beruntung bisa ikut haji tahun ini.
“Layanannya luar biasa. Pengaturan, kebersihan, dan semua layanan lainnya berada di level tinggi. Semua orang di sini sangat membantu, mulai dari petugas keamanan hingga petugas kebersihan,” sebut Musbah.
Dia menambahkan bahwa para peziarah mematuhi langkah-langkah kesehatan dan menyatakan harapan bahwa pandemi akan segera berakhir.
Tapi ada juga perasaan campur aduk tentang haji tahun ini.
“Ketika suami saya dan saya pertama kali mendaftar, kami bukan di antara kelompok pertama yang disetujui,” kata Dr. Nahla Mohammed Abdullah, ahli anestesi Mesir dan dokter perawatan intensif di rumah sakit Spesialis King Abdul Aziz di Taif, kepada Arab News. “Kami sedih mengetahui itu.”
Sementara dia menerima pesan dua hari kemudian yang mengonfirmasi bahwa permintaan hajinya disetujui, permintaan suaminya sayangnya ditolak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News