Addis Ababa: Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed menyerukan warga bergabung ke militer untuk ikut memerangi kelompok pemberontak di wilayah Tigray. Pertempuran di sana meningkat sejak Juni lalu saat pemberontak, di bawah pimpinan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), merebut kembali sebagian besar wilayah Tigray dari pasukan pemerintah.
PM Ahmed meminta "semua warga Ethiopia yang memenuhi persyaratan" untuk bergabung ke militer dan "memperlihatkan patriotisme" dengan ikut berperang di Tigray.
Pernyataan PM Ahmed disampaikan usai militer federal Ethiopia mundur dari Tigray dan mendeklarasikan gencatan senjata sepihak.
Dalam sebuah pernyataan resmi, PM Ahmed -- peraih penghargaan Nobel Perdamaian -- mengatakan bahwa seluruh negeri harus bersatu dalam upaya mengalahkan TPLF.
"Media, seniman, dan aktivis sosial diharapkan berkontribusi dalam memperkuat dukungan rakyat untuk negara ini," kata PM Ahmed, dilansir dari laman BBC, Selasa, 10 Agustus 2021.
"Semua warga Ethiopia harus bekerja sama dengan pasukan keamanan sebagai mata dan telinga mereka dalam upaya melacak serta mengungkap mata-mata serta agen teroris TPLF," sambungnya.
TPLF dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Pemerintah Ethiopia. Namun TPLF mengaku sebagai pemerintahan regional sah untuk wilayah Tigray.
Pertempuran antara pasukan Ethiopia dan TPLF meletus pada November 2020. TPLF diketahui pernah berkuasa di Ethiopia selama bertahun-tahun, namun kini hanya berkuasa di Tigray.
Konflik antar kedua kubu telah membuat lebih dari 2 juta warga melarikan diri dari rumah mereka masing-masing. Peperangan di Tigray juga telah membuat ratusan ribu warga terancam jatuh ke jurang kelaparan.
Baca: PBB Sebut Bencana Kelaparan Landa 400 Ribu Warga Ethiopia
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id