Banjul: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan kembali Arab Peace Initiative dan berbagai keputusan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), disebutkan bahwa perdamaian dengan Israel hanya akan dilakukan jika Israel menghentikan pendudukannya terhadap Palestina.
Sikap ini, menurut Retno, telah mengirim pesan yang sangat kuat bahwa tanpa kemerdekaan Palestina, maka tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel.
“Saya ingatkan bahwa keputusan dan pesan tersebut sudah seharusnya dipertahankan secara konsisten," tegas Menlu Retno, dalam 15th Session Of The Islamic Summit Conference di Banjul, Gambia.
KTT ini mengambil tema “Enhancing Unity And Solidarity Through Dialogue For Sustainable Development”. Dalam pertemuan tersebut, Menlu Retno menyampaikan dua isu utama, mengenai Palestina dan mengenai agenda OKI.
Menurut Retno, selama tujuh bulan terakhir, lebih dari 34 ribu warga Palestina dibunuh oleh Israel yang merupakan genosida. Selain itu, bantuan kemanusiaan terhambat, dan ancaman Israel menyerang Rafah terus berlanjut.
Keanggotaan Palestina di PBB terus diblokir.
“Dalam situasi sulit ini, OKI harus bersatu untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," tegasnya.
Ia menyampaikan tiga hal yang harus dilakukan OKI dalam isu Palestina. Pertama, perhatian tidak boleh terbelah, melainkan harus fokus dan bersatu membantu Palestina.
Kedua, terus mendorong segera dilakukannya gencatan senjata permanen. Ketiga, mencegah eskalasi lebih lanjut.
Menurut Retno, negara-negara OKI harus fokus pada penanganan bencana kemanusiaan di Palestina dan menahan diri dari konflik terbuka. OKI memiliki tanggung jawab untuk menjamin stabilitas kawasan dan dunia.
Ia menegaskan, kesatuan OKI harus dapat berkontribusi bagi perdamaian, bukan justru mendorong krisis.
Baca juga: Di KTT OKI, Menlu RI Serukan Perkuat Fokus untuk Bantu Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di