Jet tempur F-35 milik Amerika Serikat (AS) dalam sebuah manuver. Foto: AFP
Jet tempur F-35 milik Amerika Serikat (AS) dalam sebuah manuver. Foto: AFP

Jet Tempur AS Hancurkan Rudal Anti-Kapal Milisi Houthi di Yaman

Medcom • 15 Januari 2024 13:56
Washington: Militer Amerika Serikat (AS) melaporkan pesawat tempur mereka berhasil menembak jatuh rudal jelajah anti-kapal.
 
Rudal tersebut ditembakkan oleh milisi Houthi di Yaman. Rudal ditembakkan ke arah kapal perusak AS, di Laut Merah bagian selatan pada Senin, 15 Januari 2024. 
 
Pencegatan ini menjadi insiden terbaru di Laut Merah. Houthi secara teratur melakukan serangan terhadap pelayaran internasional. Serangan tersebut sebagai bentuk kampanye mereka mendukung warga Palestina di Gaza yang dikepung Israel.

Kejadian ini terjadi setelah serangkaian serangan udara oleh Amerika dan Inggris terhadap target Houthi di Yaman. Dan direspons dengan ancaman "keras" dari kelompok militan yang memiliki dukungan dari Iran. 
 
Menurut pernyataan dari Komando Pusat AS (CentCom) dikutip dari Malay Mail,  tidak ada laporan korban atau kerusakan dalam insiden terbaru ini.
 
“Rudal yang ditembak jatuh berakhir di dekat kota pelabuhan Hodeidah, Yaman,” pernyataan CentCom, dilansir dari Malay Mail pada Senin, 15 Januari 2024.
 
Baca: AS Serang Houthi Lagi, Incar Radar yang Pantau Lalu Lintas di Laut Merah.

 
Sebelumnya, Houthi mengeluh tentang pesawat AS yang terlihat terbang di dekat wilayah udara dan pantai Yaman. 
 
Juru bicara Houthi, Mohammed Abdulsalam, menyebut aktivitas pesawat ‘musuh’ sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan nasional.
 
Krisis di Laut Merah meningkatkan ketegangan terkait konflik yang lebih luas di Timur Tengah, di luar Gaza. Israel telah merusak Gaza dalam upaya mereka untuk menghancurkan kelompok militan Palestina, Hamas. 
 
Hamas memerintah di wilayah tersebut dan memiliki dukungan dari Iran. Houthi juga mendapatkan dukungan dari Yaman. 
 
Pada hari yang sama, para aktivis pro-Palestina melakukan protes di gerbang RAF Akrotiri di Siprus. Mereka mengecam penggunaan pangkalan Inggris tersebut sebagai landasan peluncuran serangan terhadap Houthi. 
 
Natalia Olivia dari organisasi United for Palestine di Siprus mengutuk keterlibatan pemerintah Inggris dan penggunaan tanah Siprus untuk mendukung serangan Israel ke Gaza.
 
“Kami di sini karena kami mengutuk keterlibatan pemerintah Inggris dan menggunakan tanah Siprus untuk agenda mereka mendukung Israel dalam serangan gencar mereka di Gaza,” pungkas Olivia. (Atika Pusagawanti)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan