Sementara itu, perang di Gaza yang telah meningkatkan ketegangan regional terus berlanjut dan upaya gencatan senjata tampaknya gagal, karena mediator utama Qatar mengatakan pihaknya sedang mengevaluasi kembali perannya dalam perundingan yang terhenti.
Militer Israel telah berjanji untuk menanggapi serangan rudal dan pesawat tak berawak (drone) Iran akhir pekan lalu, yang memicu kesibukan diplomatik yang bertujuan menenangkan Timur Tengah.
Amerika Serikat dan Uni Eropa telah berjanji meningkatkan sanksi terhadap Iran, sementara Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron dan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menjadi utusan negara Barat pertama yang mengunjungi Israel sejak serangan itu.
Mengutip dari The New Arab pada Kamis, 18 April 2024, Netanyahu mengatakan kepada para menteri yang berkunjung bahwa Israel "mempunyai hak untuk melindungi dirinya sendiri."
Menlu Inggris dan Jerman menawarkan "segala macam saran dan nasihat" selama pertemuan, kata Netanyahu. Namun, saya juga ingin mengklarifikasi: kami akan mengambil keputusan sendiri."
Cameron mengatakan, "kami sangat ingin menghindari eskalasi dan mengatakan kepada teman-teman kami di Israel: Ini adalah waktu untuk berpikir dengan kepala dan hati."
Baerbock menekankan bahwa “kawasan ini tidak boleh terjerumus ke dalam situasi yang hasilnya benar-benar tidak dapat diprediksi.”
Teheran telah berjanji membalas lagi jika musuh bebuyutannya, Israel, menanggapi serangan pada akhir pekan kemarin. Serangan Iran itu dilakukan sebagai pembalasan atas serangan udara Israel yang mematikan pada tanggal 1 April di gedung konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan beberapa petugas dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), termasuk dua komandan tertinggi.
Kelompok Palestina Hamas menyebut serangan Iran terhadap Israel sebagai respons yang “sah dan pantas” terhadap serangan di Damaskus.
Baca juga: Joe Biden Peringatkan Netanyahu Berpikir Hati-hati Sebelum Balas Serangan Iran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News