Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: AFP

154 Tentara Israel Tewas di Gaza, Netanyahu Tegaskan Tetap Lakukan Serangan

Fajar Nugraha • 26 Desember 2023 07:50
Tel Aviv: Para pejabat militer di Israel melaporkan pada Minggu 25 Desember 2023, bahwa setidaknya 15 tentara tewas dalam pertempuran sengit di Gaza akhir pekan ini. Sementara Sabtu adalah salah satu hari paling berdarah dalam perang saat ini.
 
Menurut laporan BBC, 154 tentara Israel telah tewas selama invasi Gaza sejauh ini, dan New York Times melaporkan bahwa lebih dari 300 tentara Israel tewas dalam serangan Hamas pada 7 Oktober, bersama dengan lebih dari 800 warga sipil.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa perang di Gaza “menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi kami,” namun menambahkan, “Namun, kami tidak punya pilihan selain terus berperang.”
 
Baca: Pelapor PBB: Tindakan Israel di Gaza Mirip Pembantaian Srebrenica dan Rwanda.

Netanyahu mengunjungi pasukan Israel di Jalur Gaza utara hanya beberapa jam setelah salah satu malam paling mematikan di wilayah kantong yang terkepung itu dalam pertempuran 11 minggu antara Israel dan Hamas.

Sebagai pembalasan terhadap Hamas atas serangan lintas batas yang mematikan pada 7 Oktober, Israel mendapat tekanan dari sekutu terdekatnya Amerika Serikat untuk mengalihkan operasi di Gaza ke fase intensitas yang lebih rendah dan mengurangi kematian warga sipil.
 
Namun Netanyahu mengatakan, kepada anggota parlemen dari partainya Likud bahwa perang masih jauh dari selesai dan menolak apa yang ia sebut sebagai spekulasi media bahwa pemerintahnya mungkin akan menghentikan pertempuran tersebut. Dia mengatakan Israel tidak akan berhasil membebaskan sandera yang tersisa tanpa menerapkan tekanan militer.
 
“Hati kami tertuju kepada keluarga mereka dan simpati kami tertuju kepada generasi muda yang tercabut dari masa puncak kehidupan mereka,” kata Netanyahu seperti dikutip BBC, Selasa 26 Desember 2023.
 
“Mari kita perjelas: ini akan menjadi perang yang panjang,” kata Netanyahu.
 
"Kami tidak akan berhenti. Perang akan terus berlanjut hingga akhir, hingga kami menyelesaikannya," kata Netanyahu, yang menentang seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata, saat berkunjung ke Gaza.
 
Hamas juga mengeluarkan pernyataan pada Minggu yang menggambarkan invasi Israel sebagai sebuah ‘kegagalan’ dan mengatakan bahwa Brigade Qassam, sayap bersenjata Hamas, telah “mengalahkan tentara (Israel) dan menimbulkan kerugian besar bagi mereka.”
 
Kementerian Kesehatan Gaza, yang dijalankan oleh Hamas, melaporkan bahwa 166 warga Palestina telah terbunuh pada Sabtu, dan lebih dari 20.258 orang – kebanyakan wanita dan anak-anak – telah terbunuh dan 53.688 orang terluka di Gaza sejak invasi Israel dimulai.
 
Sementara pejabat militer Israel mengklaim dalam pernyataan terpisah bahwa mereka telah membunuh sekitar 8.000 militan Palestina sejak 7 Oktober.
 
Menurut BBC, pembicaraan yang diselenggarakan oleh Mesir yang bertujuan untuk mencapai gencatan senjata lagi di Gaza dan pertukaran lebih lanjut sandera Israel dan tahanan Palestina belum mencapai kesepakatan.
 
Para pejabat Mesir dilaporkan "menyajikan rencana tiga tahap baru yang akan dimulai dengan gencatan senjata kemanusiaan selama dua minggu" dan menghasilkan pembebasan 40 sandera yang ditahan oleh Hamas dan 120 tahanan yang ditahan oleh Israel. Tahap ketiga akan melibatkan pembentukan entitas independen untuk mengawasi bantuan kemanusiaan dan upaya rekonstruksi di Gaza.
 
Sejak serangan Hamas pada 7 Oktober, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah kehilangan sedikitnya 486 tentara, sekitar sepertiga dari jumlah tersebut sejak dimulainya serangan darat Israel di Gaza pada 27 Oktober.
 
Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas, total 20.258 orang telah tewas di Jalur Gaza sejak awal konflik dan 53.688 orang terluka, sebagian besar warga sipil.
 
Pemimpin Israel tersebut mengatakan bahwa dia menyampaikan kondisi terbaru tersebut melalui panggilan telepon pada hari Sabtu dengan Presiden AS Joe Biden, dan mengatakan bahwa Biden menyatakan pengertiannya.
 
Netanyahu juga membantah laporan bahwa Amerika Serikat telah menekan Israel untuk mengambil tindakan berbeda dalam perang tersebut tidak benar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan