Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minta maaf karena sempat menyalahkan militer terkait serangan Hamas 7 Oktober lalu. (AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu minta maaf karena sempat menyalahkan militer terkait serangan Hamas 7 Oktober lalu. (AFP)

Sempat Salahkan Pejabat Keamanan Soal Serangan Hamas, Netanyahu Minta Maaf

Marcheilla Ariesta • 29 Oktober 2023 21:48

Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu meminta maaf dan menghapus unggahan yang menyalahkan pejabat keamanan atas serangan mendadak yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober.

"Saya salah. Hal-hal yang saya katakan setelah konferensi pers seharusnya tidak diucapkan dan saya minta maaf untuk itu,” kata Netanyahu di media sosial X, pada Minggu, 29 Oktober 2023, dikutip dari TRT World.

Dia memberikan “dukungan penuh” kepada kepala dinas keamanan, dan mereka yang berjuang di garis depan. “Bersama kita akan menang,” tulisnya.

Dalam sebuah unggahan pada Sabtu malam, ia mengklaim belum diperingatkan oleh kepala keamanan tentang serangan Hamas yang akan terjadi.

“Semua badan keamanan, termasuk kepala intelijen militer dan kepala Shin Bet, berpendapat bahwa Hamas merasa jera dan ingin mencapai penyelesaian,” katanya.

“Penilaian ini berulang kali disampaikan kepada perdana menteri dan kabinet oleh seluruh pasukan keamanan dan komunitas intelijen, hingga pecahnya perang,” lanjut dia.

Komentarnya, yang muncul setelah konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan Yoav Gallant dan Menteri Benny Gantz, menuai kritik tajam.

Pemimpin oposisi dan mantan Perdana Menteri Yair Lapid mengatakan, "Netanyahu telah melewati garis merah" dan pernyataannya akan melemahkan tentara.

Ketua Partai Persatuan Nasional Benny Gantz, yang bergabung dengan pemerintahan persatuan Netanyahu setelah serangan Hamas, juga mengkritik pernyataan tersebut.

“Saat kita berperang, kepemimpinan harus menunjukkan tanggung jawab, memutuskan untuk melakukan hal yang benar, dan memperkuat kekuatan. Tindakan atau pernyataan lain apa pun merugikan kemampuan masyarakat untuk berdiri dan kekuatan mereka.  Perdana menteri harus mencabut pernyataannya,” katanya.

Menteri Keamanan Nasional sayap kanan Itamar Ben Gvir mengatakan masalahnya bukan pada “peringatan satu poin,” tapi “kesalahpahaman, kebijakan pembendungan, dan pencegahan yang dibayangkan.”

“Tetapi semua itu tidak terjadi sekarang.  Nanti akan ada banyak waktu untuk melakukan perhitungan yang menyedihkan.  Sekarang tentara kita, bersama-sama, berjuang bahu-membahu.  Hanya dengan persatuan kita akan menang!” ujarnya di akun X.

Baca juga: Netanyahu Tegaskan Israel Memulai Tahap Kedua dalam Perang Melawan Hamas


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan