Ayatollah Ali Khamenei anggap tetap tidak bersahabat meskipun Trump lengser. Foto: AFP
Ayatollah Ali Khamenei anggap tetap tidak bersahabat meskipun Trump lengser. Foto: AFP

Khamenei: Permusuhan AS Tak Akan Hilang saat Trump Lengser

Fajar Nugraha • 17 Desember 2020 05:31
Teheran: Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei pada Rabu 16 Desember muncul ke publik pertama kali dalam beberapa minggu. Khamenei langsung menyerang Amerika Serikat (AS) secara verbal yang menurutnya tidak akan berjauh beda saat dipimpin oleh Presiden terpilih Joe Biden.
 
Berbicara pertama sejak kabar kesehatannya yang memburuk, Khamenei mengatakan Washington tetap tidak dapat dipercaya. Ini merupakan sebuah pernyataan yang menunjukkan sikap waspada terhadap penerus Presiden Donald Trump.
 
Dalam pertemuan dengan penyelenggara acara untuk menandai peringatan ulang tahun pembunuhan komandan militer Jenderal Qassem Soleimani dalam serangan AS di Irak, Khamenei mengatakan: “permusuhan Amerika tidak akan hilang dengan berakhirnya pemerintahan Trump”.

"Rekomendasi tegas saya bukanlah mempercayai musuh," kata Khamenei dalam sambutan yang disiarkan oleh televisi Iran, seperti dikutip AFP, Kamis 17 Desember 2020.
 
"Permusuhan (terhadap Iran) tidak hanya dari Amerika yang dipimpin Trump-,yang konon beberapa orang bisa katakan akan berakhir ketika dia pergi,- karena Amerika (di masa Presiden Barack) Obama juga melakukan hal-hal buruk terhadap bangsa Iran,” tegasnya.
 
Biden adalah wakil presiden di masa pemerintahan Obama.
 
Trump menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dan enam kekuatan dunia pada 2018 dan memberlakukan sanksi baru. Namun Biden meningkatkan kemungkinan bahwa Washington dapat bergabung kembali dengan perjanjian tersebut.
 
Beberapa pejabat garis keras Iran dan anggota parlemen yang dekat dengan Khamenei telah mempertanyakan pendirian Presiden Hassan Rouhani bahwa kebangkitan kesepakatan dapat mengarah pada pencabutan sanksi. Tetapi Khamenei mengatakan dia tidak menentang upaya pemerintah untuk mencapai tujuan itu.
 
"Jika sanksi bisa dicabut, kita tidak boleh menunda satu jam pun. Jika sanksi bisa dicabut dengan cara yang benar, bijak dan bermartabat, ini harus dilakukan," ucapnya kepada pejabat pemerintah.
 
Sebelumnya, Rouhani mengatakan dia senang Trump meninggalkan jabatannya, memanggilnya “Presiden AS yang paling tidak taat hukum" dan "pembunuh" karena menghambat akses Iran ke vaksin covid-19.
 
"Kami tidak terlalu senang dengan kedatangan Biden, tapi kami senang Trump pergi bahwa teroris dan pembunuh, yang bahkan tidak memiliki belas kasihan untuk vaksin virus korona, akan pergi," ujar Rouhani dalam pidato yang disiarkan televisi kepada kabinet.
 
Rekaman TV menunjukkan Khamenei mengenakan masker selama pertemuan Rabu dan duduk di bagian utama sebuah ruangan besar dengan beberapa peserta duduk di kedua sisi, sesuai dengan protokol jarak sosial covid-19. Pertemuan itu menyusul rumor di media sosial awal bulan ini bahwa kesehatan pria 81 tahun itu memburuk.
 
Khamenei telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi sejak 1989, dan memegang keputusan akhir tentang semua masalah negara. Kesehatannya telah menjadi bahan spekulasi selama bertahun-tahun.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan