Kelompok militan Taliban dan warga Afghanistan merayakan perjanjian damai dengan AS di provinsi Laghman pada 2 Maret 2020. (AFP)
Kelompok militan Taliban dan warga Afghanistan merayakan perjanjian damai dengan AS di provinsi Laghman pada 2 Maret 2020. (AFP)

Taliban Deklarasikan Gencatan Senjata untuk Perayaan Idulfitri

Willy Haryono • 10 Mei 2021 07:25
Kabul: Kelompok Taliban mendeklarasikan gencatan senjata selama tiga hari di Afghanistan untuk perayaan Idulfitri tahun ini. Deklarasi disampaikan di tengah meningkatkan aksi kekerasan di seantero Afghanistan dalam beberapa pekan terakhir.
 
"Demi terciptanya atmosfer damai dan aman selama perayaan Idulfitri, semua mujahidin diperintahkan untuk menghentikan operasi," kata juru bicara Taliban Mohammad Naeem via Twitter, dikutip dari laman The Straits Times pada Senin, 10 Mei 2021.
 
Idulfitri di Afghanistan akan dimulai pada Rabu atau Kamis pekan ini tergantung dari penampakan hilal.

Deklarasi gencatan senjata Taliban disampaikan dua hari usai terjadinya pengeboman di dekat sebuah sekolah di Kabul, Afghanistan. Puluhan orang tewas dalam ledakan tersebut, yang sebagian besarnya adalah siswi sekolah menengah atas.
 
Baca: Puluhan Pelajar Korban Ledakan di Sekolah Afghanistan Dikuburkan
 
Taliban membantah terlibat dan mengecam keras serangan tersebut. Menurut Taliban, serangan semacam ini hanya bisa dilakukan oleh grup Islamic State (ISIS).
 
Namun Pemerintah Afghanistan menuduh Taliban berada di balik serangan tersebut, yang terjadi di sebuah sekolah menengah Sayed Ul-Shuhada di wilayah Dasht-e-Barchi.
 
Naeem mengaku telah memerintahkan semua anggota Taliban untuk menghentikan operasi. Namun para militan juga diminta selalu siap untuk membalas jika diserang pasukan pemerintah Afghanistan.
 
Fraidoon Khwazoon, juru bicara kepala Dewan Tinggi Rekonsiliasi Nasional Afghanistan Abdullah Abdullah, menyambut baik deklarasi gencatan senjata Taliban.
 
Sementara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani belum berkomentar mengenai deklarasi terbaru Taliban.
 
Dialog damai antar Pemerintah Afghanistan dan Taliban di Doha, Qatar, telah dimulai sejak tahun lalu. Namun hingga kini belum ada kemajuan berarti, dan angka kekerasan di dalam negeri justru meningkat.
 
Kabul berada dalam status siaga usai Amerika Serikat memulai proses penarikan pasukan. Jika sesuai rencana, semua pasukan AS sudah akan meninggalkan Afghanistan pada 11 September mendatang.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan