Tempat suci, yang disakralkan bagi orang Yahudi dan Muslim, sering menjadi pusat kerusuhan Israel-Palestina, dan ketegangan meningkat di tengah gelombang kekerasan. Bentrokan di lokasi itu tahun lalu membantu memicu perang 11 hari dengan militan Hamas di Jalur Gaza.
Baca: Polisi Israel Tembak Warga Palestina dengan Gas Air Mata di Masjid Al-Aqsa.
Bentrokan datang pada waktu yang sangat sensitif. Ramadan tahun ini bertepatan dengan Paskah, hari libur utama Yahudi selama seminggu yang dimulai pada Jumat 15 April 2022 ini saat matahari terbenam, dan pekan suci umat Kristen, yang berpuncak pada hari Minggu Paskah. Liburan diharapkan membawa puluhan ribu umat beriman ke Kota Tua Yerusalem, rumah bagi situs-situs utama yang disucikan oleh ketiga agama.
Sheikh Omar al-Kiswani, Direktur Masjid Al-Aqsa -,salah satu situs paling suci Islam,– mengatakan kepada Middle East Eye bahwa “apa yang terjadi hari ini adalah serangan terhadap semua jemaah yang damai.”
“Ini adalah serangan terencana yang biadab terhadap jemaah,” tegas al-Kiswani.
Polisi Israel menembakkan gas air mata, granat kejut, dan peluru baja berlapis karet ketika sekelompok kecil warga Palestina melemparkan batu. Lemparan batu itu dilaporkan melukai tiga petugas Israel.
“Layanan darurat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan telah merawat 152 orang, banyak dari mereka terluka oleh peluru berlapis karet atau granat kejut, atau dipukul dengan tongkat,” lapor USA Today, Jumat 15 April 2022.
“(Wakaf Islam yang mengelola masjid) mengatakan, salah satu penjaga di lokasi itu ditembak di mata dengan peluru karet,” imbuh laporan itu.

Pasukan Israel melakukan serangan ke arah Masjid Al-Aqsa. Foto: AFP
Beberapa jam setelah bentrokan dimulai, polisi mengatakan mereka telah mengakhiri kekerasan dan menangkap ratusan tersangka. Masjid itu dibuka kembali, dan sekitar 60.000 orang menghadiri salat Jumat utama tengah hari, menurut wakaf Islam yang mengelola situs tersebut.
Setelah salat, ribuan warga Palestina berbaris di sekitar lapangan, meneriakkan “dengan jiwa kami, dengan darah kami, kami berkorban untuk Anda, Al-Aqsa,” di samping slogan-slogan untuk mendukung Hamas, kelompok pejuang yang menguasai Gaza. Beberapa membawa bendera Palestina dan Hamas.