Nasib bocah itu menarik perhatian dunia setelah ia jatuh ke sumur kering yang sempit sedalam 32 meter pada Selasa lalu. Kematiannya memicu curahan simpati warganet di seluruh dunia.
"Pemakamannya akan diadakan di kampung halamannya di Ighrane, di pegunungan Rif, tempat tragedi itu terjadi," kata seorang pejabat setempat kepada AFP.
Dikutip dari France 24, pada Sabtu malam banyak orang bersorak kegirangan ketika petugas penyelamat mencapai lokasi Rayan setelah operasi penggalian yang panjang. Namun, harapan itu berubah menjadi kesedihan ketika berita menyebar bahwa penyelamatan sudah terlambat, karena Rayan telah meninggal dunia.
"Keheningan mencengkeram desa ini," kata seorang kerabat.
Raja Mohammed VI telah menyampaikan belasungkawa kepada orang tua Rayan. "Kami berterima kasih kepada Yang Mulia raja, pihak berwenang dan semua orang yang telah membantu kami," kata ayah Rayan, Khaled Aourram.
Jenazah Rayan dibawa ke sebuah rumah sakit militer di Rabat usai dievakuasi dari sumur.
Penyelamatan Rayan mendapat perhatian dari dunia internasional. Paus Fransiskus juga mengucapkan duka cita mendalam atas kehilangan anak laki-laki itu.
Fransiskus memuji masyarakat Maroko atas kebersamaan dan perjuangan bersama dalam upaya penyelamatan bocah kecil yang terjebak di dalam sumur. Ia mengaku turut berduka karena operasi penyelamatan tidak berhasil menyelamatkan nyawa Rayan Oram.
"(Tim penyelamat) telah melakukan yang terbaik, sayangnya mereka tidak berhasil, tetapi itu merupakan sebuah contoh (kebaikan)," katanya.
Baca: Fransiskus Puji Rakyat Maroko atas Kebersamaan untuk Bocah Rayan Oram
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News