Abu Salmiya mengatakan, para tahanan Palestina di Israel menderita kondisi sulit, termasuk kelaparan dan kehausan.
“Mereka (Israel) melakukan kejahatan kepada staf medis, ratusan dokter, perawat dan teknisi lainnya di penjara,” kata Salmiya, dilansir dari Ynet, Senin, 1 Juli 2024.
Dalam video usai ia dibebaskan, Salmiya mendorong ‘perlawanan’ dan menyerukan pembebasan semua tahanan dari penjara Israel. Ia juga menyerukan organisasi hak asasi manusia di seluruh dunia untuk mengunjungi para tahanan dan melihat kondisi tragis mereka.
“Para tahanan mengalami penurunan berat badan, minimal 25 kilogram. Semua dari mereka menderita,” kata Salmiya.
Ia juga berjanji akan kembali bekerja dan membangun kembali RS Shifa.
Salmiya termasuk satu dari 55 tahanan Palestina yang dibebaskan Israel. Pembebasannya dikecam keluarga para sandera, karena tuduhan yang ia terima sebagai ‘pembantu teroris’.
Sementara itu, Salmiya ditangkap November lalu bersama dengan sejumlah staf rumah sakit. Militer Israel mengklaim kelompok Hamas menggunakan fasilitas itu untuk tujuan militer, dan menemukan sebuah terowongan di dalam kompleks medis tersebut. Namun, Salmiya dan staf lainnya membantah tuduhan tersebut.
Baca juga: Tank Israel Masuk Lebih Dalam ke Gaza, Bunuh 6 Warga Palestina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News