Dua dari sumber keamanan tersebut mengatakan bahwa al-Zawahiri "meninggal" tanpa menyebutkan penyebabnya.
"Al-Zawahiri, 69, terakhir terlihat dalam sebuah pesan video di peringatan serangan 11 September Amerika Serikat tahun ini," tulis laporan Arab News.
Menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengenai aktivitas grup teroris dari seluruh dunia pada Juli lalu, al-Qaeda secara diam-diam bergerak aktif di 12 provinsi Afghanistan.
Dalam laporan PBB itu juga disebutkan bahwa al-Zawahiri berada di Afghanistan, meski lokasi detailnya tidak disebutkan.
PBB mengestimasi total jumlah militan al-Qaeda di Afghanistan berkisar antara 400 dan 600.
"Jika kabar ini terkonfirmasi, maka dipastikan menciptakan kekosongan kekuasaan di internal kepemimpinan al-Qaeda. Setidaknya ada dua komandan senior yang akan menggantikannya," lanjut laporan Arab News.
Sementara itu, orang nomor dua di al-Qaeda, Abdullah Ahmed Abdullah, atau dikenal sebagai Abu Muhammad al-Masri, dikabarkan telah dibunuh agen Israel di Iran pada 7 Agustus lalu. Laporan kematian al-Masri pertama kali disebutkan oleh The New York Times.
Iran membantah laporan tersebut. Juru bicara Kemenlu Iran, Saeed Khatibzadeh, bahkan membantah beberapa anggota al-Qaeda pernah berada di Teheran.
Khatibzadeh menyarankan media-media AS untuk tidak terperangkap dalam skenario ala Hollywood yang disebutnya sengaja dirancang Pemerintah AS dan Israel.
Baca: Iran Bantah Petinggi al-Qaeda Dibunuh Israel di Teheran
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News