Upacara pemakaman Desmond Tutu di Gereja Katedral Cape Town./AFP
Upacara pemakaman Desmond Tutu di Gereja Katedral Cape Town./AFP

Abu Desmond Tutu Dikuburkan di Katedral Cape Town Afrika Selatan

Marcheilla Ariesta • 03 Januari 2022 18:38
Cape Town: Abu tokoh anti-apartheid Afrika Selatan, Desmond Tutu, dikuburkan di Katedral St.George. Uskup Agung Thabo Makgoba meletakkan jenazahnya di bawah batu tulis di depan altar tinggi.
 
Ia menyerukan masyarakat untuk menggunakan momen ini untuk membuka lembaran baru dalam sejarah Afsel.
 
"Mari kita berkomitmen pada perubahan radikal dan revolusioner yang beliau anjurkan," kata Makgoba, dilansir dari AFP, Senin, 3 Januari 2022.

"Mari kita hidup sederhana seperti beliau, yang dicontohkan dari peti mati pinus ini," lanjut dia. Saat masih hidup, Tutu pernah berpesan agar peti matinya kelak dibuat sesederhana mungkin.
 
Sekitar 20 anggota keluarga Tutu, termasuk sang istri tercinta, "Mama Leah," hadir dalam prosesi penguburan abu.
 
Terkenal karena kesederhanaannya, Tutu telah meninggalkan instruksi untuk pemakaman sederhana. Proses kremasinya juga dibuat dengan sedemikian rupa agar ramah lingkungan. Tidak hanya itu, Tutu perna berpesan agar uang untuk karangan bunga diberikan kepada orang yang membutuhkan.
 
Keluarga, teman, pendeta dan politisi menghadiri misa requiem pada Sabtu kemarin, dengan Presiden Cyril Ramaphosa menyampaikan kata-kata pujian.
 
Baca juga: Salam Perpisahan Terakhir untuk Ikon Anti-Apartheid Desmond Tutu
 
"Ayah kami yang telah meninggal adalah seorang pejuang dalam perjuangan untuk kebebasan, untuk keadilan, untuk kesetaraan dan untuk perdamaian. Tidak hanya di Afrika Selatan, tetapi di seluruh dunia juga," tutur Ramaphosa.
 
"Sementara kekasih kita (Nelson Mandela) adalah bapak demokrasi kita, Uskup Agung Tutu adalah bapak spiritual bangsa baru kita," imbuhnya.
 
Di bawah apartheid, pemerintah minoritas kulit putih memperkuat cengkeramannya dengan memberlakukan undang-undang berdasarkan gagasan ras dan segregasi rasial, dan polisi dengan kejam memburu lawan, membunuh atau memenjarakan mereka.
 
Dengan Mandela dan para pemimpin lainnya di penjara selama beberapa dekade, Tutu pada 1970-an menjadi lambang perjuangan anti-apartheid.
 
Setelah apartheid diruntuhkan, Afrika Selatan jadi pioner pemilihan umum pertama yang bebas di Afrika pada 1994. Tutu memimpin Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi, yang mengungkap kengerian masa lalu dengan detail-detail yang suram.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan