Menteri Perang Israel Benny Gantz meminta pemilu dini diadakan. (AFP)
Menteri Perang Israel Benny Gantz meminta pemilu dini diadakan. (AFP)

Kabinet Perang Israel Muak dengan Netanyahu, Serukan Pemilu Awal

Marcheilla Ariesta • 04 April 2024 08:13
Tel Aviv: Anggota kabinet perang Israel Benny Gantz menyerukan pemilihan nasional pada September mendatang. Seruannya muncul ketika pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menghadapi tekanan di dalam dan luar negeri terkait perang di Gaza.
 
“Kita harus menyepakati tanggal pemilu pada bulan September, atau satu tahun sebelum perang jika Anda mau,” kata Gantz dalam pernyataan yang disiarkan televisi, dikutip dari Channel News Asia, Kamis, 4 April 2024.
 
“Menetapkan tanggal tersebut akan memungkinkan kami untuk melanjutkan upaya militer sambil memberi isyarat kepada warga Israel bahwa kami akan segera memperbarui kepercayaan mereka pada kami,” sambungnya.

Ribuan warga Israel turun ke jalan dalam beberapa hari terakhir menuntut pemilu baru. Banyak yang mengkritik Netanyahu dan menyatakan kemarahannya atas cara pemerintahnya menangani 134 sandera Israel yang masih ditahan di Gaza enam bulan setelah perang.
 
Netanyahu, perdana menteri Israel yang paling lama menjabat, telah berulang kali mengesampingkan pemilu dini, yang menurut jajak pendapat menunjukkan dia akan kalah. Menurut Netanyahu, melakukan pemilu di tengah perang hanya akan memberi penghargaan kepada Hamas, gerakan Islam yang menguasai Gaza.
 
Partai Likud yang dipimpinnya pada Rabu kemarin mengatakan Gantz harus "berhenti terlibat dalam politik kecil-kecilan" selama perang.
 
“Pemilu saat ini akan menyebabkan kelumpuhan, perpecahan, kerusakan pada pertempuran di Rafah dan pukulan fatal terhadap peluang kesepakatan penyanderaan,” kata Likud.
 
Gantz, mantan jenderal angkatan darat, bergabung dengan pemerintahan Netanyahu pada hari-hari awal perang sebagai tanda persatuan politik selama krisis tersebut. Jajak pendapat menunjukkan bahwa partainya akan menjadi yang teratas dalam pemilu apa pun dan dia akan difavoritkan untuk mengambil alih jabatan perdana menteri.
 
Janji Netanyahu Bebaskan Sandera
 
Netanyahu telah berjanji untuk memulangkan para sandera, serta menghancurkan Hamas, meskipun tidak jelas bagaimana Israel dapat melakukan hal tersebut dan para ahli meragukan hal tersebut. Serangan udara, darat dan laut yang tak henti-hentinya dilakukan Israel telah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina, menurut otoritas kesehatan Gaza, dan menyebabkan bencana kemanusiaan.
 
Survei menunjukkan bahwa sebagian besar warga Israel tidak menyetujui kepemimpinan Netanyahu sejak serangan pimpinan Hamas terhadap komunitas di Israel selatan pada 7 Oktober, yang menewaskan sekitar 1.200 orang dan sejumlah sandera, menurut penghitungan Israel.
 
Jika tidak diubah, pemungutan suara parlemen berikutnya akan dilakukan pada 27 Oktober 2026, menurut Komite Pemilihan Umum Pusat Israel.
 
Baca juga: Netanyahu Dinilai Tak Serius Bebaskan Sandera di Gaza atas Alasan Politik
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan