PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)
PM Israel Benjamin Netanyahu. (AFP)

Netanyahu Dinilai Tak Serius Bebaskan Sandera di Gaza atas Alasan Politik

Medcom • 03 April 2024 17:05
Tel Aviv: Aksi protes mengecam Perdana Menteri Benjamin Netanyahu terkait perang di Gaza kembali berlangsung di Israel untuk malam keempat pada Selasa kemarin. Banyak dari demonstran adalah keluarga dari para sandera yang masih ditahan kelompok Hamas di Jalur Gaza.
 
Ribuan orang berkumpul di depan parlemen Israel dengan keluarga para sandera, dan mantan PM Israel Ehud Barak menyalahkan Netanyahu atas "bencana" 7 Oktober dan menuntut pemilihan umum. Tanggal 7 Oktober 2023 adalah momen di mana perang antara Israel dan Hamas meletus.
 
"Anda adalah firaun, pembunuh anak sulung saya. Sebanyak 240 orang diculik di bawah pengawasan Anda. Ini adalah kesalahan Anda," kata Einav Zangauker, yang putranya, Matan, menjadi salah satu dari 134 orang yang masih disandera Hamas di Gaza. 

Mengutip dari Channel News Asia pada Rabu, 3 April 2024, ia menyebut Netanyahu telah gagal mengantisipasi serangan Hamas pada 7 Oktober. "Dan sekarang, Anda adalah penghalang bagi kesepakatan penyanderaan," tambahnya. 
 
Keluarga para sandera sangat marah terhadap Netanyahu. mereka menganggap Netanyahu tidak benar-benar serius dalam mendorong pembebasan mereka.
 
Para anggota keluaga sandera bersekutu dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah Israel yang melakukan demonstrasi selama sembilan bulan tahun lalu untuk menggagalkan reformasi peradilan kontroversial yang menurut mereka mengancam demokrasi.

Pembebasan Sandera

Dalam rapat umum hari Selasa di depan parlemen Israel, beberapa anggota keluarga sandera menuduh Netanyahu, pemimpin terlama di Israel, mencoba menggunakan perang untuk memperpanjang kekuasaannya.
 
Merav Svirsky, yang kehilangan kedua orang tuanya dalam serangan Hamas dan saudara laki-lakinya kemudian dibunuh di Gaza, mengatakan Netanyahu tidak terburu-buru dalam membebaskan para sandera.
 
"Tugas dasar negara adalah memastikan kembalinya mereka yang diculik. Saya naif. Saya tidak menyadari bahwa perdana menteri kita tidak tertarik untuk memulangkan mereka karena pertimbangan politik," ucapnya.
 
Eks perdana menteri Barak mengatakan jika Netanyahu benar-benar jadi melancarkan serangan darat ke Rafah, maka para sandera tersisa di Gaza akan kembali dalam peti mati. Ia pun menyerukan pemilu yang cepat, dengan mengatakan "orang yang bertanggung jawab" atas bencana ini harus "disingkirkan dari kekuasaan." (Nabila Ramadhanty Putri Darmadi)
 
Baca juga:  Terbesar Sejak Perang Gaza, Rakyat Israel Protes Anti-Netanyahu
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan