Kala tanggal itu, para militan Hamas menyerang sejumlah desa, kota dan pos militer Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang – kebanyakan dari mereka adalah warga sipil. Hamas juga menculik ratusan orang dari Israel ke Gaza.
Israel kemudian melancarkan serangan balasan tanpa henti sejak saat itu hingga kini, namun Hamas masih kokoh berdiri .
"Ini adalah bukti bahwa Israel lebih lemah dari jaring laba-laba. Satu bulan setelah perang, Israel belum mampu mencapai prestasi apa pun," kata Nasrallah, seperti dikutip dari Gulf Time, Sabtu, 4 November 2023.
Ia bersikeras bahwa Hamas telah merencanakan serangan kilat 7 Oktober secara rahasia, dan Hizbullah tidak terlibat di dalamnya. “Operasi besar dan berskala besar ini murni hasil perencanaan dan implementasi Palestina," tutur Nasrallah.
Menghadapi pengeboman dan juga serangan darat Israel di Gaza, para pemimpin Hamas mendorong – terkadang secara terbuka – agar Hizbullah memperluas keterlibatannya dalam perang tersebut. Nasrallah bertemu pekan lalu di Beirut dengan pejabat senior Hamas Saleh al-Arouri, dan Ziad Nakhaleh dari kelompok Jihad Islam.
Namun, para pejabat Hizbullah menghindari melewati batas, dengan mengatakan bahwa mereka akan bergabung dalam perang jika melihat Hamas berada di ambang kekalahan.
Sebaliknya, Hizbullah telah mengambil langkah-langkah yang diperhitungkan untuk membuat militer Israel sibuk di perbatasannya dengan Lebanon, namun tidak sampai memicu perang berskala besar.
Keterlibatan Hizbullah
Militer Israel mengatakan tujuh tentara mereka dan satu warga sipil tewas di perbatasan utara pada hari Jumat. Lebih dari 50 militan Hizbullah dan 10 dari kelompok sekutunya -- dan juga 10 warga sipil termasuk seorang jurnalis Reuters -- tewas dalam serangan Israel di perbatasan Lebanon."Jangan uji kami,” tegas Netanyahu kepada Hizbullah pada hari Jumat. "Sebuah kesalahan dapat menimbulkan akibat yang bahkan tidak dapat Anda bayangkan," sambungnya.
Israel menganggap Hizbullah asal Lebanon yang didukung Iran sebagai ancaman paling serius. Israel memperkirakan Hizbullah memiliki sekitar 150.000 roket dan rudal yang dapat ditujukan ke Israel, serta drone dan rudal permukaan-ke-udara dan permukaan-ke-laut.
Namun konflik berkepanjangan akan merugikan Hizbullah, yang berperang selama 34 hari dengan Israel pada tahun 2006 dan berakhir dengan hasil imbang. Namun hal ini terjadi sebelum pengeboman Israel menghancurkan sebagian besar wilayah di Lebanon selatan, Lembah Bekaa timur, dan pinggiran selatan Beirut menjadi puing-puing.
Perang besar-besaran terbaru juga akan membuat ratusan ribu pendukung Hizbullah di Lebanon selatan kehilangan tempat tinggal dan menyebabkan kerusakan besar pada saat Lebanon berada dalam pergolakan krisis ekonomi bersejarah selama empat tahun.
Julia Norman, seorang profesor politik dan hubungan internasional di University College London, mengatakan bahwa (Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony) Blinken dan Nasrallah "akan sangat berpengaruh pada bagaimana konflik bergerak mulai saat ini." Keduanya memberikan sinyal pada hari Jumat kemarin untuk mencegah meningkatnya eskalasi perang.
"Bukan berarti tidak akan terjadi, namun pesan yang disampaikan keduanya tampak mencoba untuk menahan diri dan tidak menyebarkan dampak lebih jauh lagi," sebut Norman.
Baca juga: Hassan Nasrallah: Tujuan Akhir Perang Hamas Adalah Kemenangan di Gaza
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id