Pertambangan merupakan kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto Namibia. (AFP)
Pertambangan merupakan kontributor terbesar terhadap Produk Domestik Bruto Namibia. (AFP)

Langgar Aturan, Perusahaan Tiongkok Dilarang Ekspor Litium dari Namibia

Willy Haryono • 28 Oktober 2023 15:18
Windhoek: Pemerintah Namibia telah memerintahkan jajaran kepolisian untuk menghentikan Xinfeng Investments dalam mengangkut dan mengekspor bijih litium. Namibia menuduh perusahaan Tiongkok tersebut telah melanggar larangan negara atas ekspor mineral mentah.
 
Dalam sebuah surat tertanggal 19 Oktober 2023 dan dilihat oleh Reuters pada hari Selasa lalu, Komisaris Pertambangan Namibia Isabella Chirchir menginstruksikan Kepala Kepolisian Namibia Joseph Shikongo untuk menghentikan truk apa pun yang membawa bijih litium mentah dari tambang Kohero milik Xinfeng, berlokasi sekitar 250 kilometer dari barat laut Windhoek.
 
"Mereka tidak diperbolehkan memindahkan material apa pun dari tambang mereka ke mana pun, baik di dalam atau di luar Namibia," tulis Chirchir.

Mengutip dari laman South China Morning Post pada Sabtu, 28 Oktober 2023, Chirchir mengarahkan agar semua truk yang membawa bijih litium ke Teluk Walvis, pelabuhan utama Namibia, harus dihentikan dan dikembalikan ke tambang.
 
Pejabat Xinfeng belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
 
Juni lalu, Namibia melarang ekspor litium yang belum diolah dan mineral penting lainnya karena negara tersebut berupaya mendorong pemrosesan lokal serta mengambil keuntungan dari meningkatnya permintaan global akan logam yang digunakan dalam teknologi energi ramah lingkungan.
 
Negara di Afrika bagian selatan ini memiliki simpanan litium dalam jumlah besar, yang penting untuk penyimpanan energi terbarukan, serta mineral langka seperti disprosium dan terbium yang diperlukan untuk magnet permanen pada baterai mobil listrik dan turbin angin.

Izin Tambang Litium

Xinfeng telah beberapa kali terlibat bentrokan dengan pihak berwenang Namibia. Oktober tahun lalu, Pemerintah Namibia melarang perusahaan tersebut mengekspor bijih litium ke Tiongkok, dengan alasan pengiriman yang tidak teratur dan terjadwal.
 
Penambang litium Xinfeng membantah tuduhan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya telah mengirimkan 75.000 ton bijih litium ke kantor pusatnya di Tiongkok untuk pengujian guna menentukan desain pabrik pemrosesan litium di Namibia.
 
Menteri Pertambangan Namibia Tom Alweendo membatalkan izin pertambangan Xinfeng di bulan April. Ia memerintahkan Xinfeng untuk segera menghentikan operasinya pada 31 Mei, dengan tuduhan bahwa perusahaan tersebut memiliki masalah pada perizinan.
 
Xinfeng berhasil menantang keputusan menteri di Pengadilan Tinggi Namibia, ketika hakim memutuskan bahwa Menteri Tom Alweendo tidak mempunyai wewenang untuk membatalkan izin. Disebutkan bahwa seharusnya ia meminta pengadilan untuk mencabut izin tambang Xinfeng.
 
Baca juga:  Hilirisasi Memang Menaikkan Ekspor Nikel tapi Tiongkok yang Menikmati
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan