Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kanan) menyematkan Bintang Kehormatan Malalai di Kabul, Afghanistan, 1 Maret 2020. (Kemenlu RI)
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani (kanan) menyematkan Bintang Kehormatan Malalai di Kabul, Afghanistan, 1 Maret 2020. (Kemenlu RI)

Menteri Retno Buktikan Indonesia Bisa Diplomasi dengan Semua Negara

Achmad Zulfikar Fazli • 02 Maret 2020 19:17
Jakarta: Anggota Komisi I DPR Willy Aditya mengapresiasi kinerja Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang membuahkan anugerah Bintang Kehormatan Malalai. Penghargaan ini membuktikan Indonesia bisa menjalankan diplomasi dengan semua negara.
 
"Bu Retno top melakukan banyak pekerjaan yang sangat luar biasa, memiliki integritas, kapasitas," kata Willy kepada Medcom.id, Jakarta, Senin, 2 Maret 2020.
 
Willy menilai Retno tak bisa bekerja sendiri dalam membangun hubungan diplomasi dengan negara lain. Pemerintah, terang dia, juga harus menunjukkan politik bebas aktif Indonesia semakin matang.

"Artinya, kita bisa bernegosiasi, kita bisa berdiplomasi dengan siapa saja, kemudian kekuatan itu yang harus dikedepankan di tengah terjadinya blok-blok kiri dan kanan," ujar politikus Partai NasDem itu.
 
Menteri Retno Buktikan Indonesia Bisa Diplomasi dengan Semua Negara
Anggota Komisi I DPR Fraksi Partai NasDem Willy Aditya. Dok. Istimewa
 
Baca: Menlu RI Terima Bintang Kehormatan Malalai dari Afghanistan
 
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menganugerahkan Bintang Kehormatan Malalai kepada Retno yang sedang melakukan kunjungan Kerja di Kabul, Afghanistan, Minggu, 1 Maret 2020.
 
"Sebagai penghargaan atas kerja keras dalam memajukan kerja sama bilateral dan membangun kepercayaan antara Indonesia dan Afghanistan, serta membangun perdamaian di kawasan dan dunia, Saya dengan hormat menganugerahkan Bintang Kehormatan Malalai kepada Menlu Retno Marsudi," sebut Ashraf Ghani, berdasarkan keterangan tertulis Kemenlu RI.
 
Bintang Penghargaan Malalai merupakan salah satu penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah Afghanistan kepada tokoh lokal maupun internasional. Penghargaan diberikan sebagai bukti telah berkontribusi luar biasa kepada negara.
 
Nama Malalai diambil dari nama salah seorang Pahlawan Nasional Wanita Afghanistan, Malalai Ana, yang memimpin perjuangan rakyat Afghanistan melawan penjajahan Inggris pada 1880.
 
Sementara itu, Retno menegaskan kembali komitmen Indonesia membantu proses perdamaian di Afghanistan. Terutama terkait dua aspek, yaitu dialog ulama, melalui konferensi ulama di Indonesia pada 2020, dan pemberdayaan wanita melalui jaringan solidaritas wanita Afghanistan-Indonesia yang baru diresmikan. 
 
"Rakyat Indonesia senantiasa akan bersama rakyat Afghanistan untuk perdamaian yang lestari di Afghanistan," kata Retno.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan