Kemudian, ketika balon terus berlanjut, angkatan udara meluncurkan serangan putaran kedua pada Kamis hingga Jumat malam.
Serangan udara minggu ini di Gaza adalah yang pertama di bawah pemerintahan baru Israel yang dipimpin oleh Naftali Bennett. Bennett bersama koalisi berbeda ideologisnya pada Minggu menggulingkan Benjamin Netanyahu.
“Panglima militer Israel Aviv Kohavi Kamis malam mengeluarkan perintah untuk meningkatkan kesiapan dan kesiapan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk berbagai skenario termasuk dimulainya kembali permusuhan," kata pernyataan militer itu.
"IDF akan terus menyerang kemampuan militer dan infrastruktur milik organisasi teror, dan menganggap Hamas bertanggung jawab atas semua peristiwa yang terjadi di Jalur Gaza," tambah pernyataan itu.
Baku tembak baru terjadi ketika Mesir mencoba untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata yang dibantunya. Konflik tersebut menewaskan 260 warga Palestina termasuk beberapa pejuang, menurut pihak berwenang Gaza.
Sementara di Israel, 13 orang tewas, termasuk seorang tentara, oleh roket yang ditembakkan dari Gaza.
Kairo, bersama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berharap untuk mendukung rekonstruksi Gaza setelah perang yang membuat seluruh blok menara menjadi puing-puing berasap dan infrastruktur utama hancur. Daerah kantung Mediterania yang padat itu telah berada di bawah blokade Israel sejak 2007.
Panglima militer Israel Kohavi akan meninggalkan Tel Aviv pada Sabtu untuk kunjungan enam hari ke Amerika Serikat (AS) untuk pembicaraan. Dia adalah pejabat tinggi Israel pertama yang melakukannya sejak pemerintah koalisi baru yang dipimpin oleh Bennett mengambil alih pada hari Minggu.
Kohavi akan mengunjungi Komando Pusat militer AS (Centcom) di Florida, dengan agenda termasuk penguasa Islamis Gaza Hamas dan musuh bebuyutan Israel Iran, serta Hizbullah, kelompok Muslim Syiah Lebanon yang didukung Teheran.
“Kohavi akan membahas tantangan keamanan bersama, termasuk masalah terkait dengan ancaman nuklir Iran, kubu regional Iran di Timur Tengah, (dan) peningkatan kekuatan Hizbullah,” pungkas pernyataan militer.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News