"Dua kubu berkomitmen untuk melanjutkan negosiasi di level tinggi hingga tercapainya sebuah kesepakatan," ujar pernyataan gabungan dalam pertemuan di Doha, Qatar, dilansir dari laman CGTN, Senin, 19 Juli 2021.
Sebelumnya, Pemimpin agung Taliban Hibatullah Akhundzada mengatakan bahwa kelompok mereka "lebih condong" ke arah solusi politik dalam menyelesaikan konflik berkepanjangan di Afghanistan.
Pernyataan disampaikan saat Taliban meningkatkan sepak terjang mereka di Afghanistan, di saat Amerika Serikat dan NATO tengah menjalankan proses penarikan pasukan mereka.
Sejumlah distrik penting, termasuk yang berada di wilayah perbatasan Afghanistan, telah direbut Taliban dalam beberapa pekan terakhir.
"Terlepas dari pencapaian di bidang militer, Emirat Islam (nama 'negara' buatan Taliban di tahun 1996) lebih condong dalam memilih solusi politik," kata Akhundzada.
Taliban menguasai Afghanistan dari tahun 1996 hingga akhir 2001. Taliban mulai kehilangan sejumlah wilayah di Afghanistan sejak Amerika Serikat datang usai terjadinya serangan 9/11.
"Pesan kami tetap sama. Alih-alih mengandalkan warga negara asing, mari selesaikan sendiri masalah di antara kita," tutur Akhundzada kepada delegasi Pemerintah Afghanistan.
Baca: Taliban: Kami akan Perangi Turki Jika Mereka Tetap di Afghanistan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News