"Kebijakan definitif Iran adalah pencabutan semua sanksi AS, baik yang dijatuhkan kembali oleh Trump setelah menarik diri dari kesepakatan nuklir (JCPOA) atau yang dia mulai," kata juru bicara Kemenlu Iran, Saeed Khatbizadeh dalam pernyataan, dilansir dari Anadolu Agency, Sabtu, 3 April 2021.
"Serta sanksi yang dijatuhkan di bawah judul lain," imbuhnya.
Khatibzadeh mengatakan di bawah proposal AS, Teheran pada gilirannya harus menunjukkan komitmennya terhadap kesepakatan nuklir.
AS dan Iran berselisih tentang siapa yang pertama-tama harus kembali mematuhi kesepakatan. Pemerintahan Presiden AS yang baru, Joe Biden berulang kali menyatakan bahwa mereka hanya akan memenuhi kewajibannya setelah Teheran melakukannya.
Baca juga: Iran Tuduh Biden Ingkar Janji Soal Pencabutan Sanksi
Posisi itu tidak menjadi permulaan bagi para pejabat Iran, yang mempertahankan bahwa sejak Trump meninggalkan kesepakatan terlebih dahulu, AS harus mencabut sanksi sebelum Teheran kembali.
Meski demikian, Biden mencabut perintah eksekutif pendahulunya, Donald Trump, dan mengakhiri sanksi serta larangan visa terhadap beberapa personel Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) pada Jumat kemarin.
ICC menyambut baik keputusan AS. Silvia Fernandez de Gurmendi, kepala Asosiasi Negara-Negara ICC, mengatakan bahwa hal ini merupakan sinyal akan datangnya era baru kerja sama dengan Washington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News