"Pemilu adalah peristiwa yang menentukan dalam sejarah negara," kata Khamenei dilansir dari Middle East Monitor, Kamis, 17 Juni 2021.
Khamenei menuduh 'outlet media anti-Iran' berusaha untuk membingungkan pemilih dan meyakinkan mereka untuk memboikot pemilu. Ia menambahkan, tingkat campur tangan dan permusuhan terhadap pemilu di negara itu.
"Ada outlet media regional yang berafiliasi dengan negara-negara di kawasan, dimana tidak ada pemilihan umum dan rakyat mereka tidak tahu apa itu kotak suara. Tapi mereka mengkritik demokrasi di Iran," ucap Khamenei.
Baca juga: Iran Loloskan 7 Kandidat untuk Pilpres Juni Mendatang
"Musuh bertujuan menciptakan keretakan antara rakyat Iran dan pemerintahnya. Tapi rakyat akan membuat rencana mereka gagal," tegasnya.
Khamenei menekankan bahwa jika seorang presiden terpilih dengan jumlah pemilih yang tinggi, dia akan cukup kuat untuk membuat prestasi besar.
"Pemerintah berikutnya harus mengatasi kekhawatiran yang berkembang tentang situasi di negara ini," tekan Khamenei.
Iran akan mengadakan pemilu pada Jumat besok. Pemilihan umum ini sudah dilakukan selama 13 kali di negara itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News