Desakan disampaikan AS saat berdiskusi dengan sejumlah perwakilan Taliban di Doha, Qatar pada hari Minggu dan Senin kemarin.
Dalam pertemuan di Doha, Taliban mengajukan beberapa permintaan, di antaranya pencabutan pembatasan perjalanan terhadap sejumlah pemimpinnya, serta pencairan aset bank sentral Afghanistan yang berjumlah puluhan miliar dolar.
"AS mendukung permintaan masyarakat Afghanistan yang ingin agar hak-hak mereka dihormati, dan agar suara mereka dapat membentuk masa depan negara," ujar delegasi Kemenlu AS, dilansir dari BBC, Selasa, 1 Agustus 2023.
Selama ini, AS ingin Taliban mencabut larangan mengenyam pendidikan menengah untuk anak perempuan dan pembatasan kerja di kalangan wanita. Di saat yang sama, delegasi AS mencatat komitmen Taliban untuk tidak membiarkan Afghanistan digunakan sebagai negara atau titik transit untuk menyerang AS beserta sekutunya.
Meski tidak ada negara yang mengakui pemerintahan Taliban, namun kelompok tersebut dianggap sebagai pemerintahan de facto di Afghanistan.
Selama dua dekade, Taliban adalah musuh besar AS. Taliban diusir dari Afghanistan usai peristiwa 9/11, namun kelompok tersebut terus berusaha mengusir pasukan Negeri Paman Sam
Namun Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada 2021, setelah berhasil membuat AS dan sekutunya angkat kaki dari negara tersebut. (Hillary Sitohang)
Baca juga: Semua Salon di Afghanistan Ditutup Taliban, PBB: Merugikan Perempuan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News