Menurut laporan Komite Darurat Rafah, setidaknya 21 orang tewas dalam serangan Israel di tenda pengungsi daerah al-Mawasi di sebelah barat Rafah pada Selasa kemarin.
Ini merupakan serangan ketiga di daerah yang sudah ditetapkan Israel sebagai "zona aman" dalam 48 jam terakhir.
Kamp pengungsi yang diserang Israel terletak sekitar 100 meter dari rumah sakit lapangan AS di sebelah barat Rafah, menurut sumber-sumber Palestina.
"Bertentangan dengan laporan dalam beberapa jam terakhir, IDF tidak menyerang di Area Kemanusiaan di al-Mawasi," klaim juru bicara militer Israel Daniel Hagari dalam sebuah pernyataan, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel.
Meski mendapat kecaman internasional, tentara Israel kembali melancarkan serangannya ke kawasan Tel al-Sultan di Rafah pada Selasa pagi, yang mengakibatkan kematian tujuh warga Palestina dan luka-luka lainnya.
Serangan terjadi setelah sedikitnya 45 warga sipil tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan Israel di kamp pegungsi Rafah di hari Minggu.
Menurut kantor media pemerintah Gaza, setidaknya 72 warga sipil yang kehilangan tempat tinggal telah tewas dalam serangan Israel di tenda-tenda pengungsi di Rafah dalam 48 jam terakhir.
Israel memperluas serangan daratnya di Rafah pada hari Selasa, dengan tank-tanknya mencapai pusat kota.
Perluasan serangan ke Rafah membuat tentara Israel hampir sepenuhnya menguasai wilayah perbatasan antara Gaza dan Mesir, yang dikenal sebagai Koridor Philadelphi, sebuah zona penyangga demiliterisasi yang membentang di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.
Tentara Israel sejauh ini telah menguasai hampir dua pertiga wilayah koridor tersebut, di tengah pengeboman dan penembakan besar-besaran.
Israel melanjutkan serangan brutalnya di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 dalam membalas operasi lintas batas Hamas. Serangan tetap dilanjutkan meski sudah ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera di wilayah kantong tersebut.
Hampir 36.100 warga Palestina telah terbunuh di Gaza, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, dan lebih dari 81.000 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.
Hampir delapan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan,
Israel dituduh melakukan "genosida" di Mahkamah Internasional (ICJ), yang dalam keputusan terbarunya memerintahkan Tel Aviv untuk segera menghentikan operasinya di Rafah, tempat lebih dari satu juta warga Palestina mencari perlindungan dari perang sebelum kota itu diserang pada 6 Mei.
Baca juga: Parah! Israel Serang Lagi Tenda Pengungsi di Rafah, 21 Orang Tewas
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News