Warga Palestina berada di kamp pengungsi di Rafah yang diserang Israel, 27 Mei 2024. (AFP / Eyad Baba)
Warga Palestina berada di kamp pengungsi di Rafah yang diserang Israel, 27 Mei 2024. (AFP / Eyad Baba)

Parah! Israel Serang Lagi Tenda Pengungsi di Rafah, 21 Orang Tewas

Willy Haryono • 29 Mei 2024 08:30
Tel Aviv: Setidaknya 21 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya mengalami luka-luka dalam serangan terbaru Israel di deretan tenda pengungsi di kota Rafah, Jalur Gaza pada Selasa kemarin, menurut laporan otoritas medis Palestina.
 
Melansir dari The Telegraph Online pada Rabu, 29 Mei 2024, serangan ini menargetkan tenda-tenda keluarga pengungsi di area yang sudah ditetapkan sebagai wilayah kemanusiaan di Mawasi, Rafah bagian barat.
 
Akhir pekan kemarin, Israel juga telah menyerang kamp pengungsi di Rafah yang menewaskan 45 orang. Serangan tersebut memicu kemarahan global.

Operasi militer Israel di kota Rafah sejak awal Mei telah menyebabkan hampir 1 juta orang mengungsi dari kota tersebut. Sebagian besar dari mereka telah menjadi pengungsi akibat perang antara Israel dan Hamas sejak Oktober 2023, dan kini mencari perlindungan di kamp-kamp kumuh.
 
Amerika Serikat (AS) dan sekutu dekat Israel lainnya telah memperingatkan Tel Aviv agar tidak melakukan serangan besar-besaran di Rafah. Pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden mengatakan bahwa serangan darat ke Rafah akan menjadi sebuah "garis merah" dan menolak memberikan senjata ofensif kepada Israel jika akan digunakan untuk tindakan semacam itu.
 
Baca juga:  Bagi Biden Serangan Israel ke Rafah Tidak Melewati Garis Merah
 
Jumat pekan lalu, Mahkamah Internasional (ICJ) telah meminta Israel untuk menghentikan serangan di kota Rafah.
 
Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk terus maju di Rafah, dengan mengatakan bahwa pasukannya harus masuk ke Rafah untuk membubarkan Hamas dan mengembalikan sandera yang ditahan dalam serangan 7 Oktober 2023.
 
Serangan terbaru terjadi di daerah yang sama di mana Israel menargetkan kompleks Hamas pada Minggu malam. Serangan itu memicu kebakaran di sebuah kamp pengungsi Palestina, dan menewaskan sedikitnya 45 orang, menurut pejabat kesehatan setempat. Serangan itu memicu kemarahan global.
 
Netanyahu mengakui adanya "kesalahan tragis" dalam serangan di Rafah pada Minggu malam, dan mengatakan bahwa pihaknya sedang melakukan penyelidikan. Sementara serangan baru Israel pada Selasa malam menewaskan total 21 orang di lingkungan Tel al-Sultan di barat laut Rafah, menurut Pertahanan Sipil Palestina.
 
Israel mengatakan pihaknya melakukan operasi terbatas di Rafah timur di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir. Namun warga juga melaporkan adanya pengeboman besar-besaran pada malam hari di bagian barat Rafah.
 
"Itu adalah malam yang mengerikan," kata Abdel-Rahman Abu Ismail, seorang warga Palestina dari Kota Gaza yang berlindung di Tel al-Sultan sejak Desember. Dia mengatakan dirinya mendengar ledakan secara "terus-menerus" dalam semalam.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan