Foto udara memperlihatkan kondisi kehancuran di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 12 November 2023. (Satellite image ©2023 Maxar Technologies / AFP)
Foto udara memperlihatkan kondisi kehancuran di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza, 12 November 2023. (Satellite image ©2023 Maxar Technologies / AFP)

Pertempuran Dekat Rumah Sakit Al-Shifa Memanas, Warga Kesulitan Mengungsi

Willy Haryono • 13 November 2023 06:09
Gaza: Pasukan darat Israel pada hari Minggu, 12 November 2023, terus menggempur kelompok pejuang Palestina Hamas di dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza, di mana para pejabat kesehatan mengatakan ribuan staf, pasien dan pengungsi masih terjebak tanpa listrik, berkurangnya pasokan dan beberapa suara tembakan bahkan terdengar di area dalam rumah sakit.
 
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak seruan internasional untuk melakukan gencatan senjata di Gaza, kecuali jika mencakup pembebasan hampir 240 sandera yang ditawan Hamas sejak 7 Oktober lalu. Netnyahu mengatakan bahwa Israel mengerahkan "kekuatan penuh" dalam perang terbaru ini, dengan bertujuan mengakhiri 16 tahun kekuasaan Hamas di Gaza.
 
Warga Palestina melaporkan serangan udara besar-besaran dan penembakan, termasuk di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa sepanjang hari Minggu kemarin. Israel, tanpa memberikan bukti, menuduh Hamas menyembunyikan pos komando di dalam dan di bawah kompleks Rumah Sakit Al-Shifa. Tuduhan tersebut dibantah Hamas dan staf rumah sakit.

"Kami bermalam dengan rasa panik menunggu kedatangan mereka," kata Ahmed al-Boursh, seorang warga yang berlindung di rumah sakit. "Mereka ada di luar, tidak jauh dari gerbang," sambungnya, tanpa mengelaborasi lebih lanjut, seperti dikutip dari laman Asharq al-Awsat.
 
Generator terakhir Rumah Sakit Al-Shifa telah kehabisan bahan bakar pada hari Sabtu, menyebabkan kematian tiga bayi prematur dan empat pasien lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Gaza. Dikatakan bahwa 36 bayi lainnya berisiko meninggal tanpa adanya pasokan listrik.
 
Wakil Menteri Kesehatan Gaza Munir al-Boursh mengatakan bahwa sejumlah penembak jitu Israel telah dikerahkan di sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, menembaki setiap gerakan di dalam kompleks tersebut. Ia mengatakan serangan udara telah menghancurkan beberapa rumah di sebelah rumah sakit, menewaskan tiga orang, termasuk seorang dokter.
 
"Ada korban luka di dalam rumah, dan kami tidak dapat menjangkau mereka," katanya kepada saluran televisi Al Jazeera. "Kita tidak bisa menjulurkan kepala ke luar jendela," sambungnya.
 
Baca juga:  Penembak Jitu Israel Targetkan Pasien di Dalam Rumah Sakit Al-Shifa

Tawaran Israel

Hamas mengatakan pihaknya menunda perundingan penyanderaan karena serangan Israel terhadap area sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, kata seorang pejabat Palestina yang mengetahui tentang penyanderaan tersebut kepada Reuters.
 
Netanyahu menegaskan dalam program “Meet the Press” dari media NBC bahwa Israel telah menawarkan bahan bakar kepada Rumah Sakit Al-Shifa untuk menjalankan generator, tetapi "mereka menolaknya." Belum ada tanggapan langsung dari Kementerian Kesehatan Gaza dan pihak lain, termasuk Palang Merah.
 
Berbicara kepada CNN, Netanyahu menegaskan bahwa "100 atau lebih" orang telah dievakuasi dari Rumah Sakit Al-Shifa, dan Israel telah menciptakan koridor aman. Militer mengatakan pasukannya akan membantu memindahkan sejumlah bayi dari sana pada hari Minggu, dan pihaknya telah melakukan kontak dengan staf rumah sakit.
 
Namun Kementerian Kesehatan Gaza membantah klaim mengenai pengungsi dan koridor yang aman, dan orang-orang yang berlindung di rumah sakit mengatakan mereka takut untuk pergi ke luar.
 
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan masih ada masing-masing sekitar 1.500 pasien dan tenaga medis, dan antara 15.000 hingga 20.000 orang yang mencari perlindungan di Rumah Sakit Al-Shifa.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan