Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (RONEN ZVULUN / POOL / AFP)

Bersiap Serang Rafah, Netanyahu: Kemenangan di Gaza Sudah Dekat

Willy Haryono • 11 Februari 2024 19:08
Tel Aviv: Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan kembali keputusan negaranya untuk melanjutkan serangan darat di kota Rafah di Gaza selatan yang penuh dengan pengungsi Palestina. Banyak di antara pengungsi di Rafah telah mengungsi dari wilayah lain di Gaza dan tidak punya tempat tujuan lain.
 
Mengabaikan kekhawatiran internasional atas rencana serangan Israel di Rafah, Netanyahu mengatakan kepada kantor berita ABC News bahwa militer Israel akan memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil menjelang serangan darat ke wilayah tersebut. Ia juga menepis kekhawatiran akan adanya bencana kemanusiaan di Rafah.
 
"Kemenangan sudah dekat. Kami akan melakukannya. Kami akan mendapatkan sisa batalion teroris Hamas dan Rafah, yang merupakan benteng terakhir, tapi kami akan melakukannya," ungkap Netanyahu, mengutip dari laman The Week, Minggu, 11 Februari 2024.

"Kami akan melakukannya sambil memberikan jalan yang aman bagi penduduk sipil sehingga mereka dapat pergi. Kami sedang menyusun rencana rinci untuk melakukan hal tersebut," sambungnya.
 
Netanyahu juga menolak seruan internasional kepada Israel untuk menghindari serangan militer di Rafah. "Kami akan menempatkan sisa batalion Hamas di Rafah, yang merupakan benteng terakhir," sebut Netanyahu kepada ABC.
 
"Mereka yang mengatakan bahwa kami tidak boleh memasuki Rafah, pada dasarnya meminta kami untuk kalah dalam perang dan membiarkan Hamas berkuasa di sana," sambungnya.

Serangan Darat Israel ke Rafah

Sebelumnya, Netanyahu telah memerintahkan pasukan Israel untuk menyiapkan rencana evakuasi bagi sekitar 1,3 juta orang di Rafah, sembari menyatakan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) akan menyediakan jalan yang aman bagi warga sipil.
 
Pernyataan Netanyahu muncul di tengah kemarahan global atas rencana serangan darat ke Rafah.
 
Menteri Luar Negeri Inggris David Cameron mengatakan bahwa lebih dari separuh penduduk Gaza sedang berlindung di wilayah tersebut, sedangkan Menlu Belanda Hanke Bruins Slot mengkhawatirkan adanya "banyak korban sipil."
 
Arab Saudi telah memperingatkan "dampak yang sangat serius" jika Rafah diserbu. Hamas mengestimasi akan adanya puluhan ribu korban jiwa dalam serangan darat Israel di Rafah.
 
Baca juga:  Arab Saudi Kecam Israel Jika Berani Serang Kota Rafah
 
Sementara itu, serangan udara Israel telah menewaskan 17 orang di Rafah di perbatasan Gaza dalam semalam, kata petugas medis pada Sabtu kemarin. Militer Israel juga mengeklaim bahwa serangan udara pada Sabtu lalu telah menewaskan dua agen Hamas.
 
"Setiap serangan Israel di Rafah berarti pembantaian dan kehancuran. Orang-orang memenuhi setiap inci kota, dan kami tidak punya tempat tujuan," kata Rezik Salah, 35, warga yang meninggalkan rumahnya di Kota Gaza bersama istri dan dua anaknya ke Rafah di fase awal perang Israel-Hamas.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan