Petugas membentuk barikade saat mengawal ambulans yang membawa jenazah Rayan Oram di Maroko, 5 Februari 2022. (Fadel SENNA / AFP)
Petugas membentuk barikade saat mengawal ambulans yang membawa jenazah Rayan Oram di Maroko, 5 Februari 2022. (Fadel SENNA / AFP)

Meninggalnya Bocah Maroko dalam Sumur Undang Simpati Dunia

Medcom • 07 Februari 2022 12:40

Rayan jatuh ke dalam sumur sejauh 32 meter (100 kaki) di kampung halamannya, Ifran, Selasa, 2 Februari 2022 sore. Karena lebar lubang sumur hanya 45cm (18 inci) dan jika dilebarkan akan berisiko tinggi, tim penyelamat menggunakan alat penggali besar sebagai upaya untuk mencapai sang bocah dari arah samping.
 
Rincian informasi seputar misi yang kompleks dan berbahaya ini mencapai berita-berita utama di seluruh dunia, dan mengundang banjirnya simpati online. Versi Arab dari tagar #SaveRayan menjadi viral.
 
Mendekati akhir, dengan tim penyelamat diperkirakan hanya berjarak 3 meter dari Rayan, pihak berwenang memutuskan untuk melakukan penggalian dengan tangan untuk menghindari longsor di tanah yang penuh batu dan pasir. Pipa beton digunakan untuk membentuk terowongan horizontal yang lebih aman.

Sebuah kamera yang diturunkan ke dalam sumur menunjukkan Rayan terbaring miring. Tim penyelamat telah mengirimkan makanan, air, dan oksigen ke lubang sumur itu.
 
Pada Sabtu pagi, kepala tim penyelamatan Abdelhadi Temrani mengatakan, “Sama sekali tidak memungkinkan untuk memastikan bagaimana kondisi anak itu saat ini. Tapi kami berharap kepada Tuhan bahwa ia dalam keadaan hidup.”
 
Harapan itu pupus Sabtu malam ketika jenazah Rayan ditemukan dan dibawa dengan terbungkus selimut kuning.
 
Kronologi kecelakaan kurang dapat dipastikan, namun Rayan diketahui sedang bermain di dekat sumur ketika ia terjatuh. Keluarga menyadari hilangnya sang buah hati ketika terdengar suara tangisan kecil. Mereka mulanya menggunakan telepon genggam dengan lampu dan kamera untuk mencoba menemukan Rayan.
 
Ia menjerit, “Angkat saya,” ujar seorang kerabat. Tapi sumur itu semakin dalam semakin sempit, sehingga tidak memungkinkan tim penyelamat untuk turun.
 
Desa dengan 500 penduduk itu memiliki banyak sumur yang dalam. Banyak dari sumur tersebut digunakan untuk irigasi tanaman ganja yang merupakan mata pencaharian utama bagi masyarakat daerah miskin, terpencil, dan gersang di pegunungan Rif Maroko. Sebagian besar sumur memiliki tutup sebagai pelindung.
 
Meninggalnya Rayan terjadi tiga tahun setelah jatuhnya bocah berusia dua tahun ke dalam lubang bor sedalam 100 meter di Spanyol selatan. Kejadian tersebut dilanjutkan operasi penyelamatan besar-besaran yang memukau negara tersebut.
 
Saat itu, Julen Rosselo sedang makan siang bersama keluarganya di pedesaan pada 13 Januari 2019. Ia kemudian jatuh ke dalam lubang dengan lebar 25cm di Totalan, dekat Malaga.
 
Sebuah poros dan terowongan horizontal kecil digali untuk dapat mencapai balita itu, namun terhambat lapisan batu keras yang harus dihilangkan dengan ledakan. Jenazah Julen akhirnya ditemukan 13 hari kemudian. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)
  • Halaman :
  • 1
  • 2
Read All




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan