Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam kunjungan ke Doha, Qatar, Senin, 1 Mei 2023. (Kemenlu RI)
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam kunjungan ke Doha, Qatar, Senin, 1 Mei 2023. (Kemenlu RI)

Kunjungi Qatar, Menlu Retno Bahas Isu Bilateral dan Penuhi Undangan Sekjen PBB

Willy Haryono • 02 Mei 2023 07:04
Doha: Menteri Luar Negeri Retno Marsudi melakukan kunjungan ke Doha, Qatar, untuk memenuhi dua agenda utama. Pertama, dalam konteks bilateral, Menlu Retno melakukan pertemuan dengan Minister of State for International Cooperation, Ibu Lolwah Al-Khater, dan Chairman of Qatar Museums, Ibu Sheikha Mayassa bint Hamad al-Thani.
 
Kedua, Menlu Retno memenuhi undangan khusus Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres perihal kehadiran dan kontribusi Indonesia dalam Meeting of Special Envoys on Afghanistan, mengingat peran aktif Indonesia untuk isu Afghanistan selama ini.
 
Pertemuan dengan Minister of State for International Cooperation Qatar dilakukan di Islamic Art Museum.

Dalam pertemuan, Menlu Retno memperteguh komitmen untuk terus meningkatkan hubungan bilateral kedua negara, khususnya di bidang ekonomi. Ia juga melakukan compare note terkait isu Afghanistan.
 
State Minister Lolwah telah diberikan mandat oleh Pemerintah Qatar untuk isu Afghanistan. "Kami juga membahas upaya untuk terus mendorong pemajuan hak-hak perempuan di Afghanistan," tutur Menlu Retno, dalam keterangan yang diterima awak media, Selasa, 2 Mei 2023.
 
"Kami sepakat untuk membantu rakyat Afghanistan, terutama untuk dua bidang utama, yaitu kesehatan dan pendidikan," sambungnya.
 
Khusus mengenai pendidikan, dibahas beberapa beasiswa yang akan ditawarkan kepada rakyat Afghanistan, terutama untuk kaum perempuan.
 
Guna menindaklanjuti International Conference on Afghan Women Education yang diselenggarakan Desember tahun lalu di Bali, maka direncanakan akan dilakukan pertemuan serupa di Doha pada November tahun ini.
 
Selain itu, Menlu Retno dan Menteri Lolwah juga sepakat melanjutkan Dialog Trilateral Ulama Indonesia-Qatar-Afghanistan yang kedua kalinya.
 
Di akhir pertemuan, Menteri Lolwah membawa Menlu Retno melakukan tur singkat ke Islamic Art Museum untuk menunjukkan satu bagian khusus yang memamerkan barang-barang dari Indonesia.
 
Pertemuan kedua dalam konteks bilateral adalah dengan Chairman of Qatar Museums, Sheikha Mayassa al-Thani, yang dilakukan di Museum Nasional Qatar. Sheikha Mayassa adalah adik dari Emir Qatar.?
 
Dalam pertemuan ini, Menlu Retno membahas kerja sama budaya Indonesia-Qatar. Tahun ini merupakan Indonesia-Qatar Cultural Year. Dalam satu tahun ini, dilakukan berbagai acara budaya di kedua negara.
 
Selain memajukan kerja sama budaya, Qatar juga berkeinginan untuk memajukan kerja sama di bidang ekonomi kreatif dengan Indonesia.
 
"Dalam kaitan inilah, Sheikha Mayassa merencanakan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat. Beliau akan berkunjung ke Indonesia untuk bahas kerja sama budaya dan ekonomi kreatif," sebut Menlu Retno.
 
Baca juga:  Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture, Dukung Pemajuan Kebudayaan dan Sektor Kreatif

Undangan Sekjen PBB

Kegiatan kedua adalah dalam rangka memenuhi undangan Guterres untuk hadir dan berkontribusi dalam Meeting of Special Envoys on Afghanistan.
 
Selain Indonesia, negara yang diundang antara lain adalah Amerika Serikat, Rusia, Tiongkok, Inggris, Prancis, Jerman, Arab Saudi, India, PEA, Qatar, Turki, dan lain-lain. Selain itu, ada dua organisasi internasional yang hadir, yaitu yaitu OKI dan Uni Eropa.
 
Pertemuan itu sendiri terdiri dari 3 sesi. Menlu Retno dijadwalkan hadir di satu sesi. Dua sesi lainnya dihadiri oleh Dirjen Aspasaf, karena Menlu Retno harus segera kembali ke Jakarta untuk melanjutkan persiapan KTT ke-42 ASEAN.
 
Di sela-sela pertemuan, Menlu Retno juga melakukan sejumlah pertemuan lainnya, antara lain dengan UNAMA, dengan Utusan Khusus AS untuk Afghanistan, Utusan Khusus Inggris dan Norwegia. "Saya juga bertemu dengan Menteri Negara urusan Luar Negeri Ibu Hina Rabbani Khar dan Sekjen PBB," kata Menlu Retno.
 
"Selain itu, saya juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan virtual dengan para tokoh perempuan Afghanistan," sambungnya.
 
Jika dihitung, total pertemuan Menlu Retno dalam satu hari pada 1 Mei kemarin adalah 10 pertemuan.
 
Dalam semua pertemuan, Menlu Retno menekankan beberapa poin
 
Bahwa Hak-hak perempuan Afghanistan penting untuk dihormati termasuk hak terhadap pendidikan dan pekerjaan.
 
Dunia juga perlu memperhatikan situasi kemanusiaan yang semakin memburuk di Afghanistan.
 
Dalam kaitan ini, Indonesia berkomitmen untuk memberikan bantuan di bidang kesehatan dan pendidikan.
 
Di bidang kesehatan, untuk merespon terjadinya outbreak polio di Afghanistan dan atas permintaan otoritas setempat dan setelah berkonsultasi dengan WHO, maka Indonesia berkomitmen untuk membantu 10 juta vaksin polio untuk rakyat Afghanistan.
 
Proses persiapan pemberian vaksin terus dilakukan saat ini, baik dengan WHO, UNICEF dan BioFarma sebagai produsen vaksin Polio.
 
Sementara di bidang pendidikan, Indonesia akan memberikan beasiswa/capacity building kepada kaum muda Afghanistan termasuk kaum perempuannya. Untuk tahun ini, salah satu fokusnya adalah pemberdayaan di bidang ekonomi.
 
"Baik dengan Sekjen PBB maupun semua negara yang hadir, mereka mengapresiasi upaya yang dilakukan Indonesia. Khusus dengan Sekjen PBB, saya juga membahas mengenai situasi di Myanmar," pungkas Menlu Retno.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan