Pencak SIlat Indonesia tampil di Hari Olahraga Nasional Qatar
Pencak SIlat Indonesia tampil di Hari Olahraga Nasional Qatar

Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture, Dukung Pemajuan Kebudayaan dan Sektor Kreatif

Renatha Swasty • 13 Maret 2023 15:21
Jakarta: Pemerintah Qatar melalui Museum Qatar menggandeng Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Doha menyelenggarakan program Qatar-Indonesia 2023 Year of Culture. Program ini berisi serangkaian pertunjukan, pameran, residensi, dan kegiatan-kegiatan kebudayaan lainnya.
 
Qatar dan Indonesia berkolaborasi dalam Year of Culture dengan tujuan memperkuat hubungan antarmasyarakat sekaligus saling mendukung dalam pemajuan kebudayaan dan sektor kreatif yang terus berkembang di kedua negara.
 
Museum Qatar di bawah kepemimpinan Sheikha Al Mayassa bint Hamad bin Khalifa Al Thani mengembangkan inisiatif tahunan Tahun Kebudayaan (Year of Culture) sejak 2012. Year of Culture merupakan platform diplomasi budaya yang merayakan keragaman budaya dan memperdalam kesalingpahaman antara Qatar dengan negara lain.

Qatar-Indonesia Year of Culture dimulai dengan partisipasi lima pesilat profesional dari Indonesia di Qatar National Sports Day di Doha pada 14-15 Februari 2023. Publik Qatar khususnya pecinta olahraga sangat antusias menyaksikan langsung dan mengikuti lokakarya (workshop) singkat seni bela diri tradisional Indonesia yang sudah termasuk dalam daftar warisan budaya takbenda di UNESCO ini.
 
Kemudian, pada 12 Maret 2023 diadakan opening reception di Museum of Islamic Arts sebagai penanda resmi dimulainya Year of Culture selama setahun penuh.
 
“Dengan adanya rangkaian kegiatan Year of Culture ini menunjukkan pendekatan kebudayaan menjadi sarana yang dapat memperkuat pemahaman antarbangsa dan memelihara keharmonisan antarnegara,” kata staf ahli Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Bidang Hubungan Kelembagaan dan Masyarakat Muhammad Adlin Sila dalam keterangan pers, Senin, 13 Maret 2023.
 
Kepala Museum Qatar, Sheikha Al Mayassa binti Hamad bin Khalifa Al Thani, yang hadir pada acara ini menyampaikan Qatar-Indonesia Year of Culture merupakan kesempatan bagi kedua negara untuk saling mengapresiasi. Termasuk, peranannya dalam dunia Islam dan hal-hal lain yang menyatukan kedua negara dalam keragaman.
 
“Kami siap merayakan tahun yang penuh dengan pertukaran budaya,” kata Sheikha.
 
Duta Besar Indonesia untuk Qatar Ridwan Hassan mengatakan saat ini unia membutuhkan kerja sama multilateral lebih dari sebelumnya. Hal itu dimulai dengan memberdayakan orang-orang yang ada di sekitar untuk berinteraksi, belajar, dan berkolaborasi satu sama lain.
 
“Indonesia menyambut baik kesempatan untuk merayakan kemitraan kuat kami dengan Qatar melalui Tahun Kebudayaan Qatar-Indonesia 2023,” ujar dia.

Kegiatan di Qatar-Indonesia Year of Culture 2023

Indonesia menampilkan pertunjukan musik Sasando dari Nusa Tenggara Timur oleh Ganzer Lana dan Tari Ratoe Jaro yang dipentaskan oleh komunitas diaspora Indonesia di Qatar. Acara dilanjutkan peresmian pembukaan Galeri Asia Tenggara di Museum of Islamic Arts yang menyuguhkan koleksi Timur Tengah dan Asia Tenggara, khususnya Indonesia dalam hal sejarah dan tradisi Islam.
 
Momentum Ramadan akan menjadi kesempatan menampilkan kekayaan dan keragaman kuliner kedua negara. Koki (chef) dari Indonesia akan berkolaborasi dengan chef dari Qatar untuk menyajikan berbagai menu khusus yang menjadi tradisi masyarakat kedua negara dalam berbuka puasa.
 
Kegiatan ini terbuka untuk publik, baik di Doha maupun Jakarta. Sebelumnya, Indonesia juga hadir pada Qatar International Food Festival di Doha yang telah dimulai sejak 11 Maret hingga 21 Maret 2023.
 
Selanjutnya, secara khusus Qatar-Indonesia Year of Culture juga akan menampilkan pertunjukan teater musik bertajuk HAYATI (Tree of Life): Searching for The Essence of Love di Doha. Lewat pementasan ini, Indonesia ingin memperkenalkan cerita yang mengusung tradisi dan romantisme yang berakar pada kisah Panji.
 
Tak hanya itu, Indonesia dan Qatar juga akan melakukan program residensi seniman di Doha, Sumba, dan Tasikmalaya. Residensi di Doha akan berfokus pada seni visual, sedangkan residensi di Tasikmalaya akan menjadi ajang bagi kedua negara untuk berkolaborasi di bidang fesyen bordir (embroidery).
 
Hasil karya residensi di Tasikmalaya akan ditampilkan pada Jakarta Fashion Week 2023. Sementara itu, residensi di Sumba secara khusus akan mengangkat tentang kreativitas pembuatan perhiasan berbahan logam. Hasil karya peserta akan dipamerkan pada Indonesian Contemporary Art and Design (ICAD)
 
Berikutnya, Kegiatan Photography Journey berupa pertukaran antarfotografer yang merupakan bagian penting dari Year of Culture sejak 2012. Satu tim fotografer yang berasal dari Qatar dan Indonesia akan melakukan perjalanan bersama ke berbagai tempat di kedua negara untuk memotret peristiwa dan kisah menarik tentang warisan budaya takbenda yang diwariskan sejak nenek moyang dan terus dilestarikan hingga saat ini. Hasil tangkapan lensa mereka kemudian akan dipamerkan kepada publik.
 
Kegiatan-kegiatan kebudayaan lain yang akan menjadi bagian dari Qatar-Indonesia Year of Culture di antaranya pameran seni kontemporer bertepatan dengan ARTJOG, Ubud Writers and Readers Festival, Festival Indonesia di Doha, pemutaran film Qatar di Indonesia dan pemutaran film Indonesia di Qatar. Di samping itu, juga akan diadakan serangkaian kegiatan pendukung lainnya yang jadwal dan lokasinya akan diumumkan melalui website dan media sosial Year of Culture.
 
Baca juga: Pencak Silat Indonesia Meriahkan Hari Olahraga Nasional Qatar 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan